Mohon tunggu...
Iis Indrawati
Iis Indrawati Mohon Tunggu... Human Resources - Nama

Iis Indrawati

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stop Konsumsi Kopi Berlebihan! Ini Bahaya Kopi Bagi tubuh

4 Januari 2024   10:38 Diperbarui: 4 Januari 2024   10:53 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://parkinsonsnewstoday.com/2015/11/05/caffeine-may-prevent-parkinsons-disease-certain-risk-individuals/

Buat para pencinta kopi yang  kemana-mana wajib minum kopi, harus tahu kalau konsumsi kopi secara berlebihan gak baik loh.

Saat ini, fenomena minum kopi sudah sangat menjamur ditengah-tengah masyarakat. Tanpa memandang status, kelas, hingga usia, konsumsi kopi begitu sangat digemari.

Belum lagi kegiatan konsumsi kopi ini didukung dengan banyaknya coffe shop yang menjamur dimana-mana.

Konsumsi kopi sebenarnya tidak masalah jika tidak berlebihan. Masalahnya adalah ketika orang-orang mengonsumsi kopi layaknya camilan yang di makan hampir tiap saat.

Beberapa orang mungkin akan menyangkal bahwa kopi tidak berbahaya bagi tubuh. 

Namun, berdasarkan studi Dokter F. Batmanghelidj,MD,  kafein yang terdapat dalam kopi memiliki dampak negatif dalam tubuh. 

Beberapa dampak negatifnya seperti penghambatan produksi melatonin di otak, meningkatkan dehidrasi pada tubuh dan penghambatan enzim-enzim yang berfungsi dalam pembentukan memori.

Berikut beberapa bahaya konsumsi kopi bagi tubuh yang umumnya banyak dijumpai:

1. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis ketika terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis
dalam kurun waktu yang lama. 

Hipertensi merupakan salah satu faktor terbesar yang menyebabkan kematian dini. Hipertensi berakibat terjadinya gagal jantung kongestif serta penyakit cerebrovascule. 

Gejala-gejalanya antara lain pusing, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal,dan lain-lain.

Kopi memiki kandungan  polifenol, kalium dan kafein yang dapat mempengaruhi tekanan darah. 

Polifenol dan kalium pada dasarnya bersifat menurunkan tekanan darah, sedangkan kafein berfungsi meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, konsumsi kopi yang berlebihan akan menimbulkan dampak pada kesehatan.

2. Perubahan Warna Gigi

Perubahan warna pada gigi disebabkan oleh zat kafein dan tanin pada kopi  yang mengandung warna dan dapat larut dalam air sehingga dapat dengan mudah mempengaruhi warna pada gigi. 

Saat meminum kopi, kafein dapat menyebabkan pewarnaan pada gigi akan ternoda. Sedangkan tanin yang merupakan jenis senyawa polifenol yang dapat pecah dalam air yang menyebabkan senyawa warna dalam kopi lebih mudah menempel pada gigi. 

Perubahan warna gigi para penikmat kopi yang berlebihan ditandai dengan warna gigi yang menjadi lebih kuning. Selain itu, terdapat kandungan asam pada kopi yang dapat mengurangi mineral pada email gigi. Sehingga membuat enamel gigi menjadi lebih lunak dan kasar.

3. Insomnia

Kafein yang terlalu banyak dikonsumsi dapat menyebabkan gangguan tidur atau insomnia. 

Insomnia yang berlangsung dalam waktu  lama akan memberikan dampak negatif pada kesehatan psikologis dan fisik penderitanya. 

Beberapa gangguan yang umumnya dialami oleh orang-orang insomnia antaralain penurunan kualitas hidup, gangguan fungsi kognitif, memori, dan fungsi kerja penderitanya. 

Selain itu, kurangnya jam tidur juga akan berdampak pada penurunan konsentrasi, kinerja, produktivitas, gangguan keterampilan komunikasi, dan kesehatan secara umum, termasuk sistem gastrointestinal.

4. Gangguan Kecemasan

Kafein dalam kopi dyang menyebabkan gangguan kecemasan disebabkan oleh mekanisme kerja kafein yaitu menghambat reseptor adenosin. 

Kafein yang berperan sebagai antagonis reseptor adenosin akan  meningkatnya hormon adrenalin, peningkatan aktivitas otot jantung dan meningkatkan tekanan darah yang berhubungan dengan gejala kecemasan. 

Namun, gangguan kecemasan sebenarnya tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan konsumsi kopi.  Namun,  disebabkan juga oleh beberapa faktor lain seperti faktor genetik, pengalaman traumatis, masalah akademik, dan masalah keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun