Mohon tunggu...
Iis Suwartini
Iis Suwartini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Iis Suwartini merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sejak tahun 2014. Mengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini sedang menempuh studi S3 pada jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS). Penulis aktif menulis kolom opini, cerpen, cerita sejarah dan cerita misteri di beberapa koran.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ningrum

1 Juni 2021   10:12 Diperbarui: 1 Juni 2021   10:58 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ora nyongko iso koyo ngono.”

Ojo do dirasani mesake.”

Keneki ngerasani demi kebaikan Yu.”

Sepakat Yu ben iso dinggo pelajaran  kudu selektif milihke bojo go anae dewe.

Bener Yu ojo ngasi dadi korban KDRT koyo Seruni.”

Keesokan harinya muncul di berbagai media masa kasus yang menimpa Seruni. “Tak Mau di Madu Suami Bunuh Istri”, “Tergoda Janda Cantik Suami Habisi Istri”, “Dibacok Suami, Istri Tewas di Tempat”,  “Suami Bacok Istri 12 Kali Hingga Tewas”, “Biadab! Suami Bunuh Istri di Depan Kedua Anaknya”, “Ibu dibunuh Ayah, Anak Alami Trauma”, “Suami Membunuh Istri Akui Mendegar Bisikan Gaib”, “Menderita Depresi Suami Bunuh Istri”, “Suami Pembunuh Istri divonis Alami Ganguan Kejiwaan.”

Berbagai judul berita di berbagai media masa tentu sangat menyayat hati keluarga korban, terlebih pelaku divonis mengalami gangun kejiwaan. Tak ada lagi yang dapat diperbuat jika gangguan kejiwaan sudah disematkan kepada pelaku. Apa yang akan kalian perbuat jika kasus tersebut menimpa keluarga kalian? Yang jelas saat ini aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun