Mohon tunggu...
Iis Neta Agustina
Iis Neta Agustina Mohon Tunggu... Guru - GURU

Iis Neta Agustina, lulusan S1-Kimia UPI Bandung tahun 2005, Guru Kimia di SMK PLUS YSB SURYALAYA, Tasikmalaya, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Uji Kualitatif Boraks pada Jajanan Sekolah dengan Menggunakan Kunyit

15 Januari 2023   21:10 Diperbarui: 15 Januari 2023   21:24 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 DASAR TEORI

A. Zat Aditif

Zat aditif pada makanan adalah semua bahan yang ditambahkan dan dicampurkan ke dalam produk makanan dan minuman selama proses pengolahan, penyimpanan, dan pengemasan. Di Indonesia, zat aditif pada makanan disebut dengan istilah Bahan Tambahan Pangan (BTP).

Produksi dan penjualan seluruh produk makanan dan minuman yang menggunakan zat aditif harus mendapatkan izin edar dan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Zat aditif umumnya ditambahkan ke dalam makanan untuk:

  • Memperlambat proses pembusukan
  • Meningkatkan atau menjaga nilai gizi
  • Membuat roti dan kue lebih mengembang
  • Memperkaya rasa, warna, dan penampilan
  • Menjaga konsistensi rasa dan tekstur makana

B. Pengertian dan Kegunaan Boraks

Boraks adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi berwarna putih yang mengandung atom Boron (B) dan Oksigen (O) yang memiliki sebutan kimia Natrium tetraborat decahydrate dengan rumus molekul Na2B4O710H2O atau Na2[B4O5(OH)4]8H2O, CAS number 1303-96-4, HS Code28401990, memiliki berat masa molekul 381.37 Dalton. Jenis-jenis Boraks yang biasa digunakan antara lain adalah Natrium biborat (Sodium biborate), Natrium piborat (Sodium piborate), Disodium tetraborate, Sodium borate decahydrate, Boric acid, Disodium salt, Antypionin, Boracsu, Boricin, Jaikin, Neobar, Polybor.Boraks berbentuk serbuk atau kristal yang tidak berbau. Bahan kimia ini dapat dengan mudah larut dalam air, Gliserol (Glycerol) dan Alkohol (Alcohol), tetapi tidak larut dalam asam. Jika larut dalam air akan menjadi Natrium hidroksida (Sodium hydroxide) dan asam borat (H3BO3).

Boraks banyak digunakan di berbagai industri non pangan, seperti di industri kertas, kayu, plastik, keramik dan gelas. Selain sebagai pengawet anorganik, boraks juga merupakan pembunuh mikroba yang ampuh. Gelas pyrex atau peralatan gelas laboratorium kimia bisa memiliki performa yang sangat kuat menahan panas karena dibuat dengan campuranboraks. Daya pengawet boraks yang luar biasa itu kemungkinan berasal dari asam aktif borat.Asam borat (Boric acid) dengan rumus molekul H3BO3, merupakan senyawa organik lemah yang kerap digunakan sebagai antiseptik, obat kumur, semprot hidung dan salep luka kecil. Larutan asam borat dalam air (3%) dapat digunakan sebagai obat cuci mata.

Namun perlu diingat bahwa boraks sangat berbahaya bagi kesehatan manusia apabila terhirup, terminum, termakan lalu masuk ke dalam tubuh manusia dalam jumlah banyak.

Boraks banyak digunakan oleh para pelaku usaha makanan dengan tujuan untuk mengawetkan makanan dan memperbaiki tekstur makanan agar lebih kenyal.

C. Dampak Negatif Penggunaan Boraks pada Makanan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun