Saya biasanya mengunggu syuruk untuk pulang ke hotel, karena tidak ingin melewatkan suasana pagi di dalam masjid, baru setelah shalat dua rakaat saya pualng ke hotel untuk sarapan dan istirahat sebentar dan sekitar menjelang jam 11 saya kembali lagi ke masjid untuk shalat duha sampai menunggu dzuhur, begitulah saya terkadang jalan sendiri dan terkadang bersama rombongan.Â
Karena pada dasarnya saya memang suka jalan dan tak bergantung sama orang lain dalam berbagai hal. Lain halnya ketika melakukan perjalanan city tour, tentunya harus bersama rombongan seperti ke masjid Quba, gunung uhud dan lainya.
Empat hari di kota Madinah sangat tidak terasa sekali, rasanya baru sehari kami harus pindah perjalanan ke kota mekkah dengan jarang tempuh kurang lebih 6 jam. Madinah memberikan kesan ketenangan dan kedamaian buat saya. Rasanya ingin tinggal disana sampai tutup usia.
Setibanya dikota mekkah kami langsung memulai ibadah umroh kami. Pada waktu itu kami tiba pada sekitar jam 12 malam. Kan tetapi suasana dimasjidil harom mekkah tidak seperti jam 12 malam, orang -- rang yang melaksankan thawaf begitu penuh.Â
Mata ini teruju langsung ke ka'bah, dalam hati saya berkata sambil berkaca- kaca " ya Alloh, akhinya saya bisa melihat ka'bah secara langsung dan bisa mengunjungi Rumahmu".Â
Sambil tak terasa air mata ini berjatuhan saking tak percaya, antara gembira dan sedih bercampur menjadi satu. Karena selama ini hanya bisa menatap ka'bah dari kejauhan, dan selalu diucapka didalam niat shalat dan sekarang bisa langsung melihatnya dan juga menyentuhnya.Â
MasyaAlloh tabrakalloh rasanya antara sadar dan tidak bisa melihat ka'bah secara langsung dan bisa bersujud langsung didepan tempat yang jutaan orang dari seluruh dunia berkumpul ini merupakan sebuah perjalanan religi yang tak pernah saya temui sebelumnya. Â
Setelah melaksanakan thawaf pertama kami langsung menuju hotel untuk beristirahat, karean waktu itu sudah sekitar jam 2 malam, dan pagi -- pagi kami harus siap- siap melaksanakan shalat subuh.Â
Sekitar jam 4 pagi kapi pun bergegas lagi ke masjidil harom, agak sedikit berbeda dengan di Indoensia, setelah adzan subuh disana rupanya agak lama menunggu imam datang jadi shlata subuh dilaksanakan sekitar jam 5 pagi.Â
Jadi sebelm adzan subuh, masih ada waktu untuk shalat malam, dan shalat yang laninya, dan setelah adzan disana masih banyak waktu untuk berdo'a memohon ampunan, menumpahkan segala hajat baik dunia maupun akhirat, karean salahsatu mustazabah do'a adalah diantara adzan dan iqomah. Sehingga moment itu tak sengaja saya manfaatkan untuk berdo'a ditempat yang mustzab dan waktu yang mustazab. Â
Kebetulah pada hari itu adalah hari jum'at Alhamdulillah di rajanya hari kami bisa merasakan shalat jum'atd idepan ka'bah secara langsung. Saya sengaja mengambil poisi persis di depan multazam, sengaja saya mengambil posisi itu dimana hampir semua orang tahu bahwa posisi itu sangat di buru orang untuk berdo'a, karena  salah salah satu tempat mutazab do'a di area ka,bah dan mesjdil harom adalah multazam. Â