Jika di perhatikan hidup mereka di Malayisa tidak begitu sejahtera dan enak. Mereka hidup diatur oleh orang lain, mereka diasingkan dari keramaian dan mereka harus berpetak umpet dengan pihak kepolisian Malaysia kerena dokumen tidak lengkap. Gaji mereka pun tida begitu besar rata-rata hanya 800-1500 RM jika di kurskan ke rupiah antara Rp 2.100.000- 4.500.000,' itupun belum termasuk biaya hidup yang lumayan cukup tinggi.
Apakah hanya urusan perut atau sesuap nasikah yang menjadi alasan mereka?Â
Apakah Indonesia sudah tidak layak lagi untuk di huni karena  faktor pekerjaan yang sulit didapat, harga-harga terus melambung tinggi dan pemerintahnya kurang peduli terhadap rakyat kecil?
Atau juga mereka sudah terlanjur nyaman hidup di negara tetangga?
Wallohualam.. hanya mereka sendiri yang bisa menjawab. Â Yang pasti pendidkikan anak-anak Indonesialah yang benar-benar harus diselamatkan. Karena mereka yang akan menentukan bagaimana Indonesia ke depan. Jika para warga Indoensia beranak pinak di negeri orang sementara anak-anak Indonesia tidak mendapatkan pendidikan dan mereka pulang ke Indonesia atau tetap tinggal di Malaysia dengan tidak memiliki pendidikan, bisa kita bayangkan akan seperti apa orang Indonesia kedepan? Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H