Mohon tunggu...
Iip  Syarip Hidayat
Iip Syarip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Blogger, Enterprenuer, Konten Kretor dan penulis

email :iipsyarip1@gmail.com Fb. Iip Syarip Hidayat Telp. 085524657568

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Antara Pendidikan, Ladang Sawit, dan Buruh Migran Indonesia

20 April 2018   19:54 Diperbarui: 22 April 2018   10:33 4373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kompas.com/Roderick Adrian Mozes

Jika di perhatikan hidup mereka di Malayisa tidak begitu sejahtera dan enak. Mereka hidup diatur oleh orang lain, mereka diasingkan dari keramaian dan mereka harus berpetak umpet dengan pihak kepolisian Malaysia kerena dokumen tidak lengkap. Gaji mereka pun tida begitu besar rata-rata hanya 800-1500 RM jika di kurskan ke rupiah antara Rp 2.100.000- 4.500.000,' itupun belum termasuk biaya hidup yang lumayan cukup tinggi.

Apakah hanya urusan perut atau sesuap nasikah yang menjadi alasan mereka? 

Apakah Indonesia sudah tidak layak lagi untuk di huni karena  faktor pekerjaan yang sulit didapat, harga-harga terus melambung tinggi dan pemerintahnya kurang peduli terhadap rakyat kecil?

Atau juga mereka sudah terlanjur nyaman hidup di negara tetangga?

Wallohualam.. hanya mereka sendiri yang bisa menjawab.  Yang pasti pendidkikan anak-anak Indonesialah yang benar-benar harus diselamatkan. Karena mereka yang akan menentukan bagaimana Indonesia ke depan. Jika para warga Indoensia beranak pinak di negeri orang sementara anak-anak Indonesia tidak mendapatkan pendidikan dan mereka pulang ke Indonesia atau tetap tinggal di Malaysia dengan tidak memiliki pendidikan, bisa kita bayangkan akan seperti apa orang Indonesia kedepan?  

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun