2.Validasi Tindakan yang Salah
Bu iin: Iya, Ibu juga pernah mengalami hal yang sama, ketika ibu masih duduk di sekolah Dasar, namun Ibu segera menyadari akan kesalahan ibu, dan segera memperbaiki diri akan betapa pentingnya matematika dalam kehidupan kita sehari-hari.
Nadda: Saya pusing dan bingung, yang mengakibatkan saya menjadi benci dengan matematika, ditambah dengan gaya penyampaian yang membosankan yang membuat saya semakin bingung dan benci dengan matematika.
3.Menanyakan keyakinan
Bu iin: Ibu paham yang kamu alami Nadda, tapi perlu diingat bahwa pelajaran matematika itu sangat penting, Nadda harus berusaha keras mencintai pelajaran ini, agar tidak tertinggal dan nilaimu akan jauh lebih baik lagi.
Nanti ibu akan berusaha untuk terus meningkatkan model pembelajaran matematika, agar Nadda lebih cepat memahami, dan bila ada kesulitan Nadda bisa bisa bertanya baik langsung, atau melalui aplikasi whatsapp, ibu akan siap membantu.
Nadda: Terima kasih Bu Iin, saya akan berubah lebih mencintai pelajaran matematika, dengan belajar, demi cita-citaku di masa depan.
Bu Iin: Sangat luar biasa akan semangatmu, Bu Iin bangga sama kamu.
Ingat, pendidikan adalah investasi untuk masa depanmu.
Kasus 2. Sakit hati karena bullying.Â
Haikal seorang siswa kelas 6, dia sering merasa ketakutan sendiri, sering menyendiri, bahkan sering murung, semangat belajarnya menurun, kehidupan sosialnya pun terganggu. Dia yang besar dan tumbuh dari keluarga yang ekonominya tergolong rendah, ditambah dengan masalah keluarga yang mencuat ke permukaan, yang membuat dia merasa minder di tengah-tengah teman bermainnya.