Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Hari Ibu dan Rindu yang Membelenggu

22 Desember 2022   22:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   22:04 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                             ***

Setelah ibu meninggalkanku selamanya, yang tidak bisa aku terima ketika ayah memutuskan untuk menikah kembali, aku marah, dan aku tidak menerimanya, namun keputusan ada di ayah, beliau memutuskan menikah kembali agar aku ada yang mengurus, walaupun sebelumnya pernah bertanya dan menanyakan keputusan ayah, dan belum sempat kami jawab, ayah sudah membawa ke keluarga kami seorang wanita, yang sebelumnya belum pernah kami kenal.

Sore ini, hujan turun dengan derasnya, ketika mobil ayah memasuki halaman rumah kami.

Setelah mobil berhenti di garasi, dan semua penumpang sudah turun, aku melihat sesosok wanita yang belum pernah aku lihat sebelumnya., dan ayah segera memperkenalkan wanita itu.

"Ade, ini Ibu Dita, calon pengganti ibunya Ade" sambil memperkenalkan ibu.

"Ade, bisa memanggil Ibu, Bunda, atau mama, sesuka ade" lanjut ayah

Apakah aku menerima atau menolaknya, aku sendiri juga tidak tahu, kembali aktivitasku bersama Bi Oyok, yang mengasuhku sejak kecil.

Dengan berjalannya waktu, maka lahirlah dua adik dari Ibu Dita, ibu tiriku, dan inipun aku tak tahu, apakah aku bahagia?

Aku sering mendengar sebuah lagu yang menceritakan tentang kekejaman ibu tiri, yang hanya mencintai ayahku saja, memang benar adanya bukan? Itu yang aku rasakan dan alami, menyedihkan memang, namun aku pun berpikir dan berharap semoga sahabat yang luar sana, tidak mengalami seperti yang aku alami.

"Bi, apakah benar semua ibu tiri itu jahat?" pertanyaan ini yang aku lontarkan ke Bi Oyok pengasuhku.

"Tidak semua Non, dan Ibu Non ini juga sangat baik sama Non, apalagi Non selalu bersikap baik dan sopan, mungkin Ibu Non, masih capek  karena harus mengasuh dua adik Non" nasehat Bi Oyok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun