"Biar rambutnya cepat tumbuh kamu harus rajin minum susu, makan banyak, dan tentunya harus terus ceria ..." lanjutku lagi.
       Selama kemoterapi dan pengobatan Arianu, dalam pengawasan Profesor Ponpon, seorang dokter ahli, yang sangat baik sekali. Beliau sangat membantu sekali, keramahan, dan kesabaran Beliau sangat membantu kesembuhan Arianu, di samping anugerah Allah, dan obat-obatan yang sangat mahal pastinya.
      Untuk membantu penyembuhan pun kami pesankan susu kuda liar asli yang kami beli langsung dari Sumbawa.
      Tugasku sebagai ayah, juga sebagai sahabat Arianu, karena aku harus menemaninya di sepanjang waktu, berangkat kerja aku dari Rumah Sakit, berpamitan pada Arianu, istirahat siang aku kembali ke Rumah Sakit, dan kembali ke kantor setelah jam istirahat selesai.
      Sepulang dari kantor aku masih  pulang dulu, melihat kakak dan adik Arianu, sedangkan mamanya Arianu akan terus di Rumah Sakit, karena Arianu kecil selalu ingin di temani. lanjut malam hari aku kan kembali ke Rumah Sakit, dan mamanya akan pulang untuk menyiapkan keperluan kami sekeluarga, lelah memang, dan itu kami jalani selama 10 tahun, keluar masuk Rumah Sakit sudah kami anggap bermain dan menginap di hotel, dan dengan kebesaran Allah, aku bekerja di sebuah perusahaan BUMN sehingga keperluan berobat, menginap di Rumah Sakit, biaya yang berhubungan dengan Arianu di jamin oleh perusahaan, aku tak bisa membayangkan kalau aku tidak bekerja di sebuah Perusahaan BUMN, entah apa yang bisa aku gunakan untuk berobat Arianu, bisa-bisa rumah yang kita tempati untuk berteduh pun pastinya akan kami jual.
      10 tahun kami menjalaninya, mulai berobat rutin, kemoterapi, radiasi, dan masih banyak lagi pengobatan, yang semuanya di bawah pengawasan Profesor Ponpon. dan suatu hari ...
"Selamat pagi Arianu, bagaimana kabarmu pagi ini ...?" tanya Profesor Ponpon (selalu itu sapaan awal, yang membuat Arianu merasa nyaman selama berobat dengan Beliau).
      Waktunya Arianu kontrol, selalu di sambut dengan makanan kesukaan, dan bahkan hadiah kecil seperti mobil mainan, atau robot (walau sebenarnya hadiah itu dari kami orang tuanya, dengan harapan Arianu semakin semangat ketika harus melewati kemoterapi).
      Arianu kecil ketika duduk di kelas 4 Sekolah Dasar, hampir setahun tidak  bisa mengikuti pembelajaran, karena harus istirahat total, berobat, atau opname rutin.
      Dengan kebijakan dari sekolah, maka Arianu mendapatkan keringanan mengikuti pembelajaran di kelas 4 dan 5 dengan kompensasi yang membuat Arianu semakin semangat, walau hanya bisa hadir di sekolah beberapa hari saja selama di kelas 4 dan 5, kemudian di kelas 6 Arianu bisa mengikuti lebih banyak waktu, sampai lulus, dan  bisa melanjutkan sekolah SMPN 4 di kota Bandung, selama sekolah SMP Arianu remaja, sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan baik, dan pastinya dalam pengawasan Profesor Ponpon dan tim medis Rumah Sakit Santo Borromeus.
      Selama di sekolah menengah, Arianu remaja tumbuh dan berkembang normal layaknya remaja lainnya, sampai Arianu bisa menyelesaikan pendidikan di SMPN 4 kota Bandung dengan nilai baik, lanjut Arianu remaja melanjutkan sekolah ke SMA Angkasa di Cimahi, perkembangan dan pertumbuhan pun sangat luar biasa baik, pengobatan yang masih rutin, kontrol dengan profesor Ponpon pun masih berlanjut, berkat dorongan dari semua pihak, apa pun pengobatan mulai kemoterapi, pengambilan sumsum tulang bagian belakang pun di jalani oleh Arianu dengan gembira, itu yang membuat kami dan tim medis semakin semangat, bahwa kanker bisa di sembuhkan.