Sore itu, kami pulang sekolah sore bercerita dan bergurau di halaman sekolah, saat itu awan kumulus hitam mewarnai langit yang bertambah gelap, dengan berlari-lari kami akan pulang, tapi kali ini, kami akan pulang di bawah guyuran air hujan, seru sekali, tas kami titipkan ke Pak Kursim, beliau penjaga sekolah dan kami tetanggaan.
Kami sengaja melewati lapangan sepak bola yang berumput, asik lho main hujan di atas rumput, kejar-kejaran, dan sirat-siratan air, tidak peduli baju basah kuyup, atau teriakan Pak Kursim yang memanggil-manggil kami, kami asyik bermain hujan.
Pada masa itu air hujan sangatlah jernih, tidak di cemari oleh polusi udara, dan polusi debu, kami bermain air hujan sambil pulang ke rumah.
                                                        *****
Aku masih ingat, kalau pulang sekolah kita biasa main di perkebunan karet, sambil mungutin buah karet yang akan kami gunakan bermain gundhu atau lainnya, atau membuat bola dari getah, dengan cara mengiris akar atau batang, sambil duduk bersimpuh mengambil getah karet, lalu di tempelkan di telapak tangan, di gulung perlahan sampai berbentuk bola, dan seterusnya sampai bola di kira cukup besarnya, Â kami harus berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan Pak Mandor....he he he, dan kalau ada Pak Mandor kita akan berlari berhamburan ka jalan raya ... seru banget ... (ada anak yang bagian memantau kehadiran pak Mandor), biasanya pakai kode...
"suit..suit...suit...." Udin memberi kode
Kita langsung berkemas dan lari .....
Kami sudah biasa bermain di alam, di kebun, sawah, dan lapangan, permainan kami pun sangat sederhana, bermain kelereng, engklek, petak umpet, dan lompat tinggi (ya karena pada masa itu belum ada gadget he he he....).
Sepulang sekolah pagi (SD), lanjut sekolah siang setelah sholat dhuhur namanya Madrasah, nah di sekolah siang ini, kita akan belajar berbagai macam ilmu agama, seperti Bahasa Arab, Tarikh, Fiqih, Sharaf, dan ilmu lainnya yang ada hubungannya dengan Ilmu Agama Islam. Di sekolah sore ini juga kita belajar sholat berjamaah dan berbagai bentuk praktek keagamaan. Aku masih ingat kalau aku paling gak suka hafalan bahasa arab.
Ketika itu...
"Iqbal ... coba kamu ke depan ...!" panggil Pak Ustadz kala itu