Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Buih Jadi Permadani

19 Februari 2022   10:35 Diperbarui: 19 Februari 2022   10:36 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya Tuhan, manis sekali Non Tiara ini, ramah, selalu tersenyum dan mata itu selalu penuh dengan rasa kasih (aku terus saja melamun).

"Mas ... ayo berangkat ...!" suara ajakan itu membuyarkan lamunanku.

aku bukakan pintu bagian belakang buat Non Tiara, ketika melewati aduh wanginya yang lembut membuat aku semakin terpesona.

"silahkan Non !" sahutku tak kalah ramah

 "terima kasih mas ...!" sahut NonTiara lembut.

Sepanjang perjalanan aku tak banyak bicara, aku hanya sekilas melihat wajahnya yang manis lewat kaca mobil, aduh dag-dig-dug jantungku di buatnya. Non Tiara yang selalu berpenampilan elegan, berkelas, dan tetap rendah hati, itu yang membuat teman-teman kantornya sangat segan dan hormat padanya.

Tidak terasa sampai pula di kantor tempat Non Tiara, aku bukakan pintu mobil, ah wangi yang lembut ini menggunggah gelora cintaku (aku pukul kepalaku agar aku sadar siapa diriku, aku hanya seorang sopir di matanya, sadarlah sadarlah....hanya itu yang bisa aku lakukan).

"silahkan Non ...!" sahutku sambil kubukakan pintu mobil

"teriam kasih Mas ..!" sambil tersenyum  hemm senyum itu....

"sama-sama Non ..." jawabku tak kalah sopan

"Mas, saya lihat ko murung terus ... sakit ya ...?" tanya Non Tiara penuh perhatian (bapeerrrr aah )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun