Ya Tuhan, manis sekali Non Tiara ini, ramah, selalu tersenyum dan mata itu selalu penuh dengan rasa kasih (aku terus saja melamun).
"Mas ... ayo berangkat ...!" suara ajakan itu membuyarkan lamunanku.
aku bukakan pintu bagian belakang buat Non Tiara, ketika melewati aduh wanginya yang lembut membuat aku semakin terpesona.
"silahkan Non !" sahutku tak kalah ramah
 "terima kasih mas ...!" sahut NonTiara lembut.
Sepanjang perjalanan aku tak banyak bicara, aku hanya sekilas melihat wajahnya yang manis lewat kaca mobil, aduh dag-dig-dug jantungku di buatnya. Non Tiara yang selalu berpenampilan elegan, berkelas, dan tetap rendah hati, itu yang membuat teman-teman kantornya sangat segan dan hormat padanya.
Tidak terasa sampai pula di kantor tempat Non Tiara, aku bukakan pintu mobil, ah wangi yang lembut ini menggunggah gelora cintaku (aku pukul kepalaku agar aku sadar siapa diriku, aku hanya seorang sopir di matanya, sadarlah sadarlah....hanya itu yang bisa aku lakukan).
"silahkan Non ...!" sahutku sambil kubukakan pintu mobil
"teriam kasih Mas ..!" sambil tersenyum  hemm senyum itu....
"sama-sama Non ..." jawabku tak kalah sopan
"Mas, saya lihat ko murung terus ... sakit ya ...?" tanya Non Tiara penuh perhatian (bapeerrrr aah )