***
Ah...maafkan saya yang malah melenceng dari pokok permasalahan.
Bagaimanapun tadi yang hendak kita bicarakan adalah perihal perempuan jaman now yang makin kesini makin ogah kalau harus menikah dengan laki-laki yang kemampuan finansialnya tidak mencukupi (mohon maaf bila kalimat lugas ini terasa nylekit di hati).
Ya gimana ya, kalau mau jujur sebenarnya dari dulu ya tidak ada perempuan yang mau kalau harus urip rekasa, hidup berkesusahan. Tapi mungkin saja beberapa waktu lalu keberanian berekspresi dan mengemukakan pendapat pribadi tak seterbuka di zaman sekarang.
Selain itu juga makin banyak perempuan yang bekerja sehingga menjadi mandiri secara finansial dan menikmati kehidupan single nya dengan baik.
Alih-alih memaksakan diri untuk harus menikah hanya dengan bermodalkan cinta yang lebih bersifat emosional, mereka lebih mempercayai logika yang bersifat realistis.
Ah apa iya sih? Mosok perempuan sedemikian tangguhnya mau berjuang hidup sendirian tanpa ada lelaki di sampingnya hanya karena sang pria tak cukup kaya baginya?
Ya kalau bagi saya sih iya, tentu saja saya tak hanya spontan dalam menjawab, tetap saja ada hal-hal yang mendasari jawaban menyebalkan saya tadi.
***
Menjalani kehidupan di tengah zaman yang makin kompetitif tentu saja membutuhkan perjuangan yang ekstra, apalagi jika kita adalah perempuan dengan status single.
Di tengah benturan realita yang tak selalu mengenakkan tentu saja akan membuat kita makin mengedepankan nalar dalam memutuskan sesuatu, apalagi jika itu menyangkut hal yang sangat sakral seperti pernikahan.