Pemulihan pembelajaran perlu segera direalisasi. Pandemi Covid-19 telah berdampak pada kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan.
Untuk literasi terjadi learning loss setara dengan enam bulan belajar. Sedangkan pada numerasi setara dengan lima bulan belajar. Sumber dari hasil riset Kemendikbudristek. Sampel 3.391 siswa SD dari 7 kabupaten/kota di empat provinsi pada bulan Januari 2020 dan April 2021.
Menjadi rahasia bersama generasi mendatang yang berkualitas, mumpuni dan mampu bersaing di kancah dunia adalah bagian dari tujuan pendidikan saat ini. Pola asuh dan pendidikan sejak usia dini menjadi perhatian. Terlebih sejak pandemi melanda Indonesia.
Generasi emas 2045 harus dipersiapkan segera. Pada usia 0 – 6 tahun pertama kehidupan seorang anak akan menentukan dan menjadi cikal bakal anak dikemudian hari.
Di masa inilah idealnya peranan guru, orang tua dan komunitas lingkungan sekitar anak berada harus maksimal. Dengan tujuan anak mendapatkan stimulasi secara holistik dan menyeluruh.
Pro dan kontra kerap terdengar dari orang tua yang ingin memberikan terbaik bagi buah hati mereka. Tidak ada keharusan bagi anak mereka melewati satu tahun PAUD pada saat mendaftar di SD seperti yang terjadi sekarang ini.
Lain halnya dengan mereka yang paham pengaruh optimalisasi usia emas anak tidak akan tergantikan. Mereka antusias mengikuti program PAUD.
Sosialisasi dan regulasi untuk mengimplementasikan program ini timbul tenggelam selama beberapa waktu ini. Untuk memasyarakatkan penyelenggaraan layanan satu tahun PAUD, komitmen bersama jajaran pemangku kepentingan perlu lebih digiatkan.
Penulis: Iing Felicia untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H