2. Pinjaman Bank: Mendapatkan dana melalui pinjaman dari lembaga keuangan. Ini bisa menjadi opsi yang umum, tetapi perlu dipertimbangkan dengan cermat karena melibatkan pembayaran bunga dan tanggung jawab pembayaran.
3. Investor atau Pemegang Saham: Mencari investor atau pemegang saham yang bersedia menyuntikkan modal ke dalam bisnis, sering kali dengan pertukaran saham atau bagian dari kepemilikan bisnis.
4. Pasar Modal: Jika bisnis telah berkembang dan memenuhi syarat, melakukan penawaran saham kepada masyarakat melalui pasar saham dapat menjadi sumber pembiayaan yang signifikan.
5. Crowdfunding: Mengumpulkan dana dari sejumlah kecil kontributor melalui platform crowdfunding online. Ini dapat melibatkan pendanaan ekuitas atau pendanaan utang.
6. Pendanaan dari Venture Capital (VC): Jika bisnis memiliki potensi pertumbuhan besar, mendekati perusahaan modal ventura bisa menjadi opsi. VC biasanya menyediakan modal dalam bentuk ekuitas dengan harapan keuntungan yang tinggi.
7. Pembiayaan Pemerintah: Beberapa pemerintah menyediakan program pembiayaan atau insentif bagi bisnis yang memenuhi kriteria tertentu. Ini bisa berupa hibah, pinjaman berbunga rendah, atau insentif pajak.
8. Leasing atau Sewa Keuangan: Menggunakan opsi leasing atau sewa keuangan untuk mendapatkan aset atau peralatan tanpa harus membelinya secara langsung.
9. Pembiayaan Utang Swasta: Mengajukan pembiayaan kepada lembaga keuangan non-bank atau perusahaan pembiayaan untuk mendapatkan dana yang diperlukan.
10. Sumber Pembiayaan Berkelanjutan: Mengembangkan sumber pembiayaan yang dapat berlangsung jangka panjang, termasuk perencanaan keuangan yang baik dan menjaga hubungan baik dengan pemberi modal.
Memilih opsi pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis, risiko yang dapat diterima, dan tujuan jangka panjang adalah kunci dalam manajemen modal yang efektif.