Mohon tunggu...
Iin Indriyani
Iin Indriyani Mohon Tunggu... Akuntan - Bekerja sebagai Accountung

Mahasiswa Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Manajemen Modal Bisnis : Strategi , Pembiayaan Modal, Alokasi Sumber Daya, dan Investasi

14 Desember 2023   13:15 Diperbarui: 14 Desember 2023   14:00 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap perusahaan yang menginginkan agar dapat terus hidup dan berkembang akan selalu membutuhkan dana baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjangnya. Dana yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan operasional tersebut dinamakan modal kerja (working capital).

Manajemen modal kerja sangat penting guna meningkatkan profitabilitas dan mempertahankan arus kas positif untuk bisnis apa pun yang mencari keberlanjutan, pertumbuhan, dan pengembangan.

Dalam istilah teknis, modal kerja positif ketika aset yang dimiliki oleh bisnis lebih dari kewajiban. Modal kerja negatif dapat dihasilkan dari memiliki kewajiban yang lebih tinggi daripada aset.

Manajemen modal yang efektif melibatkan pemahaman yang mendalam tentang pembiayaan, alokasi sumber daya, dan investasi. Strategi pembiayaan dapat mencakup pemilihan antara utang dan ekuitas, sementara alokasi sumber daya memerlukan penilaian yang cermat terhadap kebutuhan proyek dan risiko yang terkait. Investasi dalam proyek yang menguntungkan memerlukan analisis risiko dan pengembalian yang matang, dengan fokus pada pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan bisnis.

Manajemen modal dalam bisnis adalah proses mengelola penggunaan sumber daya finansial perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Ini melibatkan sejumlah strategi untuk efektif mengelola modal perusahaan. Berikut penjelasan tentang elemen-elemen utama manajemen modal dalam bisnis:

Pertama, Bagaimana Strategi Manajemen Modal yang Efektif ?

Strategi manajemen modal yang efektif melibatkan langkah-langkah seperti diversifikasi investasi, penetapan batas risiko, dan pemahaman mendalam tentang tujuan keuangan Anda. Penting juga untuk memantau dan menilai kinerja portofolio secara berkala. Jangan lupa untuk memiliki rencana darurat dan tetap disiplin dalam mengikuti strategi yang telah ditetapkan.

Berikut langkah-langkah untuk menentukan strategi manajemen modal yang efektif

1. Rencanakan Tujuan Keuangan: Tentukan dengan jelas tujuan keuangan Anda, apakah itu investasi jangka panjang, dana pendidikan, atau pensiun.

2. Buat Anggaran: Atur anggaran untuk pengeluaran sehari-hari dan tetapkan seberapa besar yang dapat Anda alokasikan untuk investasi.

3. Diversifikasi Investasi: Sebarkan modal Anda di berbagai instrumen keuangan untuk mengurangi risiko. Jangan taruh semua modal pada satu jenis investasi.

4. Tetapkan Batas Risiko: Tentukan seberapa besar risiko yang dapat Anda terima. Jangan melebihi batas ini untuk menjaga stabilitas keuangan Anda.

5. Pemahaman Pasar Keuangan: Pelajari pasar keuangan dan instrumen investasi yang Anda pilih. Pemahaman yang baik akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak.

6. Pantau dan Evaluasi Kinerja: Secara berkala tinjau dan evaluasi portofolio investasi Anda. Sesuaikan strategi jika diperlukan berdasarkan perubahan pasar atau tujuan keuangan.

7. Rencana Darurat: Selalu miliki rencana darurat dengan dana yang dapat diakses segera jika diperlukan. Ini dapat melindungi Anda dari kejutan keuangan yang tidak terduga.

8. Disiplin dalam Eksekusi: Patuhi rencana investasi Anda. Hindari tergoda untuk bereaksi berlebihan terhadap perubahan pasar yang sementara.

9. Pembaruan Strategi: Sesuaikan strategi manajemen modal Anda seiring waktu sesuai dengan perkembangan keuangan pribadi, perubahan tujuan, atau perubahan kondisi pasar.

10. Edukasi Terus Menerus: Terus tingkatkan pengetahuan finansial Anda. Semakin Anda memahami aspek-aspek keuangan, semakin baik Anda dapat mengelola modal dengan efektif.

Kedua, Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan modal kerja adalah pembiayaan untuk modal kerja perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan, seperti pembelian bahan baku atau mentah, bahan penolong atau pembantu, barang dagangan, biaya eksploitasi barang modal, piutang dan lain-lain.

Pembiayaan modal dalam manajemen modal bisnis mencakup berbagai cara untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk operasional dan pertumbuhan bisnis. Beberapa opsi pembiayaan yang umum digunakan melibatkan:

1. Modal Internal: Menggunakan laba yang dihasilkan oleh bisnis untuk membiayai kebutuhan modal. Ini dapat mencakup reinvestasi keuntungan untuk ekspansi atau pengembangan.

2. Pinjaman Bank: Mendapatkan dana melalui pinjaman dari lembaga keuangan. Ini bisa menjadi opsi yang umum, tetapi perlu dipertimbangkan dengan cermat karena melibatkan pembayaran bunga dan tanggung jawab pembayaran.

3. Investor atau Pemegang Saham: Mencari investor atau pemegang saham yang bersedia menyuntikkan modal ke dalam bisnis, sering kali dengan pertukaran saham atau bagian dari kepemilikan bisnis.

4. Pasar Modal: Jika bisnis telah berkembang dan memenuhi syarat, melakukan penawaran saham kepada masyarakat melalui pasar saham dapat menjadi sumber pembiayaan yang signifikan.

5. Crowdfunding: Mengumpulkan dana dari sejumlah kecil kontributor melalui platform crowdfunding online. Ini dapat melibatkan pendanaan ekuitas atau pendanaan utang.

6. Pendanaan dari Venture Capital (VC): Jika bisnis memiliki potensi pertumbuhan besar, mendekati perusahaan modal ventura bisa menjadi opsi. VC biasanya menyediakan modal dalam bentuk ekuitas dengan harapan keuntungan yang tinggi.

7. Pembiayaan Pemerintah: Beberapa pemerintah menyediakan program pembiayaan atau insentif bagi bisnis yang memenuhi kriteria tertentu. Ini bisa berupa hibah, pinjaman berbunga rendah, atau insentif pajak.

8. Leasing atau Sewa Keuangan: Menggunakan opsi leasing atau sewa keuangan untuk mendapatkan aset atau peralatan tanpa harus membelinya secara langsung.

9. Pembiayaan Utang Swasta: Mengajukan pembiayaan kepada lembaga keuangan non-bank atau perusahaan pembiayaan untuk mendapatkan dana yang diperlukan.

10. Sumber Pembiayaan Berkelanjutan: Mengembangkan sumber pembiayaan yang dapat berlangsung jangka panjang, termasuk perencanaan keuangan yang baik dan menjaga hubungan baik dengan pemberi modal.

Memilih opsi pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis, risiko yang dapat diterima, dan tujuan jangka panjang adalah kunci dalam manajemen modal yang efektif.


Ketiga, Apa Alokasi Sumber Daya dalam Manajemen Proyek?

Alokasi sumber daya adalah proses pengorganisasian aset perusahaan untuk berbagai aktivitas dan tugas. Dengan melakukan alokasi sumber daya, yang merupakan langkah penting dalam manajemen proyek, para pemimpin bisnis dapat memastikan tim mereka mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Jika Anda seorang manajer proyek atau profesional terkait, Anda dapat mengambil manfaat dari mempelajari cara menemukan, mengatur, dan mengelola sumber daya secara efektif.

Dalam artikel ini, kami membahas definisi alokasi sumber daya dalam manajemen proyek, mengeksplorasi pentingnya, memberikan contoh, meninjau masalah umum dalam mengalokasikan sumber daya dan menawarkan langkah-langkah bagaimana melakukan proses ini dengan benar.

Apa yang dimaksud dengan alokasi sumber daya dalam manajemen proyek?

Alokasi sumber daya dalam manajemen proyek, juga dikenal sebagai penjadwalan sumber daya, adalah sumber dan distribusi dana dan bahan untuk tujuan bisnis. Perusahaan mengeluarkan uang untuk layanan dan perlengkapan untuk menyelesaikan berbagai proyek dan tugas proyek.

Karena perusahaan sering kali memiliki sejumlah sumber daya tertentu, penting untuk memindahkan sumber daya tersebut ke tempat yang tepat untuk meminimalkan pemborosan dan memaksimalkan laba atas investasi. Meskipun alokasi merupakan langkah penting di awal proses perencanaan proyek, manajer juga terus memantau penggunaan sumber daya sepanjang siklus hidup proyek dan menetapkan ulang aset sesuai kebutuhan.

Berikut adalah beberapa jenis sumber daya yang umum dalam manajemen proyek:

  • Tenaga Kerja: Bagian dari alokasi sumber daya adalah memanfaatkan bakat, kualifikasi dan pengalaman profesional karyawan serta mendelegasikan tugas dan posisi yang sesuai dengan tingkat keterampilan karyawan. Tenaga kerja juga mencakup layanan eksternal atau staf sementara yang dipekerjakan oleh perusahaan untuk mendapatkan dukungan, seperti agen TI, konsultasi, atau pemasaran.

  • Peralatan: Sumber daya jenis ini adalah mesin atau alat apa pun, perangkat keras atau perangkat lunak, yang digunakan perusahaan untuk membuat produk, menyediakan layanan, atau menyelesaikan tugas terkait bisnis lainnya. Misalnya, untuk perusahaan konstruksi, peralatannya dapat berupa ekskavator, buldoser, dan perangkat lunak CAD.

  • Ruang: Perusahaan memerlukan ruang untuk menyelesaikan pekerjaan, mengembangkan produk dan menawarkan layanan, dan mereka dapat menyewa atau membeli fasilitas fisik dan kantor pusat. Misalnya, sebuah perusahaan desain interior mungkin memutuskan untuk menyewa ruang kantor di mana supervisor dapat bertemu dengan klien dan karyawan dapat menyelesaikan desain.

  • Bahan: Sumber daya bahan melibatkan persediaan fisik apa pun yang membantu perusahaan menghasilkan keluaran atau produk atau memfasilitasi layanan. Ini termasuk bahan mentah seperti baja, minyak dan kayu, persediaan untuk dijual kepada pelanggan dan perlengkapan kantor seperti komputer, meja, kursi, printer, alat tulis dan alat tulis.

  • Uang: Terkadang, bagian dari alokasi sumber daya melibatkan penetapan anggaran dan dana ke departemen bisnis yang berbeda untuk menyelesaikan fase proyek. Tim-tim ini dapat menggunakan uang tersebut untuk membeli sumber daya, membayar gaji karyawan, dan bahkan melakukan investasi untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan bagi perusahaan.

Siapa yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya dalam manajemen proyek?

Biasanya manajer proyek mengalokasikan sumber daya untuk suatu proyek. Mereka sering melakukan hal ini ketika merencanakan jadwal, ruang lingkup, dan anggaran untuk proyek baru sebelum dimulai. Terkadang, perusahaan akan menyertakan para profesional, seperti perencana sumber daya atau spesialis perencanaan untuk melihat lebih jauh dari proyek itu sendiri dan membuat keputusan dengan lebih banyak konteks dari kinerja dan sumber daya perusahaan.

Mengapa alokasi sumber daya dalam manajemen proyek penting?

Alokasi sumber daya dalam manajemen proyek penting karena merupakan cara mengatur dan merencanakan suatu proyek. Mempersiapkan rencana kegiatan terlebih dahulu dapat memastikan tim berkolaborasi secara efektif dan bekerja dengan baik.

Berikut beberapa alasan mengapa alokasi sumber daya penting bagi bisnis:

  • Memastikan proyek berhasil: Keberhasilan proyek bergantung pada apakah proyek tersebut memiliki sumber daya yang tepat. Pemimpin bisnis dapat memastikan tercapainya tujuan dengan mengalokasikan uang, tenaga kerja, peralatan dan material secara tepat.

  • Meminimalkan biaya: Merencanakan alokasi sumber daya dapat membantu perusahaan mengidentifikasi sumber daya terbaik untuk sebuah proyek dengan harga terbaik. Mereka dapat menentukan strategi yang paling hemat biaya, meningkatkan profitabilitas, dan menghasilkan laba atas investasi yang tinggi.

  • Menyerahkan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran: Mengorganisir ketersediaan sumber daya di awal proses kerja dapat mendukung upaya tim untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran . Hal ini kemudian dapat mengarah pada kepuasan klien dan kesadaran merek.

  • Meningkatkan produk dan layanan: Dengan sumber daya yang tepat, perusahaan dapat mengembangkan produk dan layanan yang berkualitas tinggi dan kompetitif di pasar konsumen. Mereka juga dapat meningkatkan alokasi dari waktu ke waktu untuk mendorong inovasi produk .

  • Mengoptimalkan keahlian karyawan: Menugaskan sumber daya manusia atau anggota tim ke berbagai jenis proyek dapat membantu mereka membangun keterampilan dan berkembang secara profesional. Hal ini dapat mengoptimalkan kemampuannya dalam berkontribusi terhadap misi dan tujuan perusahaan.

  • Meningkatkan produktivitas karyawan: Karyawan yang memiliki sumber daya dan peluang yang tepat untuk menyelesaikan tugas biasanya dapat terlibat lebih antusias dalam pekerjaan mereka dan bekerja lebih baik. Mereka dapat beroperasi pada tingkat produktivitas tinggi dan bekerja sama secara efisien.

Bagaimana mengalokasikan sumber daya dalam manajemen proyek?

Berikut adalah empat langkah bagaimana mengalokasikan sumber daya dengan baik dalam situasi manajemen proyek:

1. Mengembangkan rencana proyek

Pertama, kembangkan rencana proyek yang menguraikan ide, tujuan, dan tim untuk proyek tersebut. Bagilah proyek menjadi area fokus, fase, dan tugas, lalu buat struktur rincian kerja untuk proyek tersebut. Hal ini kemudian dapat membantu Anda menetapkan garis waktu yang luas untuk setiap kiriman.

2. Tetapkan kebutuhan sumber daya untuk setiap tugas proyek

Setelah Anda membuat tabel dengan setiap tugas proyek, Anda dapat menentukan kebutuhan sumber daya untuk setiap komponen. Sumber daya tersebut bisa berupa sumber daya manusia atau non-manusia. Untuk sumber daya manusia, tetapkan keterampilan dan kompetensi yang Anda cari dalam diri anggota tim.

Untuk sumber daya non-manusia, jelaskan spesifikasi peralatan dan perlengkapan yang Anda cari. Saat Anda membuat daftar kebutuhan sumber daya ini, perkirakan anggaran untuk setiap proyek atau fase proyek.

3. Temukan sumber daya dan pendanaan

Setelah memastikan kebutuhan sumber daya Anda, Anda kemudian dapat menggunakan perangkat lunak untuk mengidentifikasi ketersediaan sumber daya internal atau eksternal perusahaan Anda. Anda mungkin ingin merekrut karyawan baru, menyewa peralatan, atau membuat keputusan lain untuk mendapatkan dukungan bagi proyek tersebut. Pertimbangkan biaya sumber daya ini terhadap keseluruhan rencana keuangan proyek dan bisnis Anda.

4. Mengalokasikan sumber daya sesuai rencana

Setelah mengamankan sumber daya Anda, alokasikan sesuai dengan rencana Anda. Pastikan semua pemimpin bisnis memiliki pengetahuan yang jelas tentang sumber daya yang tersedia bagi mereka. Pantau penggunaan dan kinerja sumber daya menggunakan dasbor dan laporan, dan sesuaikan rencana Anda sesuai kebutuhan. Misalnya, Anda mungkin ingin mengganti sumber daya atau mengalokasikan kembali sebagian ke proyek berprioritas tinggi.

Masalah umum dalam mengalokasikan sumber daya

Berikut adalah beberapa tantangan umum yang mungkin dihadapi oleh pengelola sumber daya, dan beberapa ide untuk mencegah atau mengatasinya:

  • Perangkat lunak yang ketinggalan jaman: Meskipun beberapa perusahaan masih menggunakan perangkat lunak yang sudah ketinggalan zaman untuk struktur organisasi pusat dalam pengelolaan sumber dayanya, mungkin akan lebih bermanfaat jika menggunakan perangkat lunak berbasis cloud. Hal ini memungkinkan manajer proyek untuk membuat perubahan secara real-time, menghindari perbedaan dan miskomunikasi, serta menghemat waktu dan tenaga karena fitur otomatisasi komputer.

  • Perubahan dalam lingkup proyek: Terutama ketika bekerja dengan klien, manajer proyek mungkin ingin beradaptasi terhadap perubahan tak terduga dalam lingkup dan skala proyek serta tekanan pada sumber daya. Salah satu cara terbaik untuk merespons situasi seperti ini adalah dengan memperbarui sumber daya dan jadwal proyek serta menggunakan keterampilan pemecahan masalah yang kreatif untuk mengalokasikan kembali sumber daya secara efektif.

  • Salah mengelola talenta karyawan: Penting bagi sebuah bisnis untuk mengelola talenta karyawan dengan baik dan menugaskan tugas yang tepat kepada anggota tim yang tepat. Pastikan karyawan berpengalaman memiliki tanggung jawab yang sesuai dengan tingkat keterampilan mereka untuk menumbuhkan keterlibatan dan minat, dan arahkan karyawan junior untuk mengerjakan tugas-tugas pemula untuk mencegah kelelahan.

  • Perubahan ketersediaan sumber daya: Dalam proyek apa pun, mungkin ada perubahan tak terduga dalam ketersediaan sumber daya manusia atau non-manusia, karena karyawan mungkin sakit, mesin rusak, atau masalah lain mungkin terjadi. Buatlah rencana cadangan untuk situasi ini terlebih dahulu sehingga Anda dapat segera mengatasinya dan mengatasi tantangan ini dengan mudah.

  • Kurangnya komunikasi: Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam memastikan keberhasilan suatu proyek, dan penting bagi manajer untuk memastikan semua orang yang terlibat memiliki akses terhadap rencana dan persyaratan sumber daya. Pertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak manajemen proyek berbasis cloud untuk berbagi dokumen, kalender, dan jadwal serta memungkinkan anggota tim berkolaborasi secara real-time.

Contoh alokasi sumber daya

Berikut adalah beberapa contoh alokasi sumber daya yang dapat Anda gunakan saat mengalokasikan untuk sebuah proyek: Meskipun strategi alokasi sumber daya berbeda-beda berdasarkan tujuan dan prioritas perusahaan, mempelajari contoh strategi tersebut dapat membantu Anda mempersiapkan rencana Anda sendiri. Berikut adalah tiga contoh situasi proses:

Berikut ini contoh dari industri pertanian:

Jacquelyn memiliki sebuah peternakan dan ingin membuat rencana alokasi sumber daya untuk kuartal mendatang. Dia memutuskan untuk fokus mengalokasikan sumber daya untuk proyek pemasangan sistem terowongan tinggi di pertaniannya. Karena proyek semacam ini membutuhkan modal yang besar namun mungkin menghasilkan laba atas investasi yang tinggi, ia mengalokasikan 20% pendapatannya untuk proyek tersebut. Untuk menutupi biaya sumber daya, dia mengajukan permohonan dana hibah untuk pertanian kecil.

Keempat, Investasi Apa Saja Yang Dapat Menguntung Manajemen Modal Kerja

Beberapa investasi yang dapat menguntungkan dalam manajemen modal kerja melibatkan strategi untuk meningkatkan likuiditas dan mengoptimalkan penggunaan dana. Berikut adalah beberapa opsi investasi yang umumnya dianggap menguntungkan dalam konteks manajemen modal kerja:

1. Investasi dalam Persediaan yang Efisien: Mengelola persediaan dengan efisien dapat membantu menghindari biaya penyimpanan yang tinggi. Perencanaan persediaan yang baik dapat meminimalkan risiko kepemilikan persediaan berlebihan.

2. Investasi dalam Piutang yang Efektif: Mengoptimalkan siklus piutang dapat meningkatkan aliran kas. Menerapkan kebijakan penagihan yang efektif dan memantau piutang secara teratur adalah kunci dalam manajemen modal kerja.

3. Penempatan Dana Kas yang Cerdas: Menempatkan sebagian dana kas dalam investasi yang likuid, seperti surat berharga jangka pendek atau deposito, dapat memberikan sedikit penghasilan tambahan tanpa mengorbankan likuiditas yang diperlukan untuk operasional sehari-hari.

4. Negosiasi Syarat Pembayaran dengan Pemasok: Mendiskusikan syarat pembayaran yang menguntungkan dengan pemasok dapat memberikan kelonggaran dalam manajemen kas dan mengoptimalkan penggunaan modal.

5. Perbaikan Proses Bisnis: Investasi dalam teknologi atau perubahan proses operasional yang dapat meningkatkan efisiensi dapat membantu mengurangi kebutuhan modal kerja dan meningkatkan produktivitas.

6. Penggunaan Kredit yang Bijak: Menggunakan fasilitas kredit yang tersedia dengan bijak dapat membantu mengatasi fluktuasi kas sementara dan memastikan kelangsungan operasional.

7. Investasi dalam Sistem Manajemen Keuangan yang Efisien: Menerapkan sistem manajemen keuangan yang canggih dapat membantu memantau dan mengelola modal kerja dengan lebih efektif.

8. Pengelolaan Kewajiban Keuangan: Meninjau dan mengelola kewajiban keuangan, termasuk cicilan pinjaman, dengan cermat dapat membantu mengoptimalkan beban bunga dan meningkatkan fleksibilitas keuangan.

9. Analisis Data Keuangan: Menggunakan analisis data keuangan untuk memahami tren, pola, dan risiko potensial dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait pengelolaan modal kerja.

10. Peningkatan Efisiensi Operasional: Investasi dalam pelatihan karyawan dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dapat mengurangi biaya operasional dan meminimalkan kebutuhan modal kerja.

Penting untuk mencari keseimbangan yang tepat antara meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan penggunaan modal kerja, dan menjaga likuiditas agar investasi tersebut memberikan hasil yang optimal.

Kesimpulan :

Dalam kesimpulannya, manajemen modal dalam bisnis melibatkan sejumlah strategi kunci untuk memastikan efektivitas penggunaan sumber daya finansial perusahaan. Dengan merencanakan pembiayaan modal yang cerdas, mengalokasikan sumber daya dengan bijak, dan berinvestasi dalam proyek yang menguntungkan, perusahaan dapat meningkatkan keseimbangan keuangan dan mencapai tujuan bisnisnya. Manajemen likuiditas yang cermat, strategi pengendalian risiko, dan keterlibatan pembaruan serta penyesuaian berkala menjadi elemen-elemen penting dalam merancang dan menjalankan strategi manajemen modal yang efektif. Dengan pendekatan holistik ini, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja keuangan dan meningkatkan daya tahan terhadap perubahan kondisi pasar dan keuangan.

Sekian penulisan artikel ini semoga bisa bermanfaat ..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun