Mohon tunggu...
Ihsan Aufa
Ihsan Aufa Mohon Tunggu... Novelis - Murid SMKN 11 Semarang

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guru yang Dibenci

24 Agustus 2023   15:01 Diperbarui: 24 Agustus 2023   17:39 1757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Maafkan saya nak. Mulai sekarang saya akan lebih memperhatikan kalian," ucap Pak Okre. 

Mendengar itu Nasru tampar pegangan Pak Okre dan berbalik. Dia tatap Pak Okre lekat-lekat dengan air mata keluar dari wajahnya. 

"Maaf pak. Saya tahu Pak Okre sibuk, Pak Okre juga harus mengurusi Kakel yang sedang PKL. Tapi kami juga membutuhkan bapak. Kami adalah generasi penerus mereka. Kalo bapak terus-menerus bersikap seperti ini, saya yakin bapak tidak akan menemani siapa pun tahun depan. Kami mohon pak, kami mohon. Jangan menjadi guru olahraga. Kami membutuhkan bapak untuk menerangkan, untuk mempraktikkan, atau setidaknya jangan hanya menolak karya kami. Beri kami alasan kenapa karya itu gagal dan beri kami tips bagaimana agar karya itu bisa jauh lebih baik, jangan hanya menolak pak! Komohon," ucap Nasru penuh pelampiasan dengan air mata yang membanjiri wajahnya. 

Melihat itu air mata Pak Okre menetes. Dia berjalan mendekati Nasru dan memeluknya. 

"Bapak mengerti. Bapak akan melakukan apa yang kalian inginkan," ucap Pak Okre penuh kasih sayang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun