Mohon tunggu...
Ihsan Fitriadi
Ihsan Fitriadi Mohon Tunggu... Dosen - LSM, Peneliti

Menulis untuk mengingatkan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Tahapan Marketing Politik untuk Bakal Calon DPR-DPD RI pada Pemilu 2024

19 Januari 2023   18:07 Diperbarui: 20 Januari 2023   11:11 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi spanduk Caleg. Sumber: KOMPAS.com/MIFTAHUL HUDA

  • Proses kedua, preference formation. Dalam politik, tahap ini disebut dengan likeability. Di sini seorang calon pemilih akan melakukan evaluasi serta menentukan preferensi terhadap kandidat berdasarkan penilaian rasional atau proses afektif yang cenderung emosional.

  • Proses ketiga, commitment retention. Pada tahap ini kemenangan seorang kandidat sangat ditentukan oleh seberapa besar komitmen calon pemilih untuk memilihnya. Dalam bahasa marketing sering disebut dengan conative atau dalam politik disebut dengan elektabilitas.
  • Meskipun seorang kandidat disukai oleh banyak orang, namun jika komitmen mereka untuk memilihnya rendah, maka kandidat tersebut memiliki risiko yang tinggi untuk tidak terpilih. Apalagi jika banyak calon pemilih yang tidak memiliki preferensi yang kuat dengan kandidat.

    Langkah-Langkah Marketing Politik
    Untuk meningkatkan komitmen calon pemilih agar memilih kandidat di bilik suara pada hari pemilihan, terdapat tujuh (7) langkah strategis yang harus dulakukan secara bertahap.

    Langkah pertama adalah exposure

    Bagaiman seorang kandidat mendapatkan publisitas di antara calon pemilih merupakan titik kritis pertama. Semakin tinggi publisitas calon akan semakin baik dan memudahkan langkah selanjutnya.

    Publisitas memiliki dua bentuk, yaitu yang sifatnya relational atau mediated. Relational artinya seorang kandidat secara tradisional atau secara alamiah telah memiliki publisitas yang tinggi. Misalnya karena seorang kandidat adalah tokoh masyarakat, aktivis, artis, incumbent dan lain-lain.

    Sedangkan publisitas yang sifatnya mediated didapatkan dari berbagai upaya yang dilakukan secara terencana oleh kandidat. Misalnya adalah pemasangan spanduk atau billboard, iklan di TV, radio, media cetak, kampanye program, aktivitas di media sosial yang terorganisir dan lain-lain.

    Langkah kedua adalah awareness

    Tahapan kedua dalam political marketing adalah pengenalan kandidat atau sering disebut dengan awareness.

    Awareness atau pengenalan kandidat yang baik adalah jika publik atau calon pemilih dapat mengenal kandidat dengan sangat baik atau thick awareness. Artinya kandidat tidak hanya dikenal nama atau wajahnya, namun juga visi-misi, rekam jejak, integritas, hingga personality-nya.

    Bentuk lain awareness adalah jika kandidat hanya dikenal nama atau wajahnya saja atau disebut dengan thin awareness. Di sini kandidat sama sekali tidak melekat di hati calon pemilih dan hanya dapat berharap dari karisma saja. Namun bentuk ini memiliki risiko kegagalan yang sangat tinggi.

    Tahapan ketiga, expectancy

    Yakni bagaimana calon pemilih memiliki harapan tertentu kepada kandidat. Harapan tersebut dapat terbentuk dari image perception atau message salience.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Analisis Selengkapnya
    Lihat Analisis Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun