Mohon tunggu...
Ihda Eliza Nuria
Ihda Eliza Nuria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi menulis, dan saya suka belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Deskriminasi Dalam Mendapatkan Pendidikan, Prespektif Ilmu Pendidikan Islam

10 November 2022   17:04 Diperbarui: 10 November 2022   17:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali."

4.

"Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim).

Hal tersebut sangat menunjukan bagaimana islam memandang ilmu dalam suatu pendidikan sangatlah penting.

Seperti yang telah kita singgung sebelumnya, deskriminasi dalam mendapatkan pendidikan masihlah exist hingga saat ini. Salah satu negara yang masih mendiskriminasi warganya untuk mendapatkan pendidikan adalah negara Afghanistan.

Sejak kelompok Taliban menguasai Afghanistan dari kekuatan militer Amerika Serikat pada tahun 2021, mereka menetapkan beberapa peraturan yang cukup memaksa. Salah satu peraturan yang mereka tetapkan sangatlah menyalahi hak asasi manusia khususnya dalam hal Pendidikan.

 Taliban menyerukan perintah kepada seluruh sekolah dasar hingga menengah untuk mengeluarkan semua murid perempuan. Para siswi perempuan pun terpaksa menelan peraturan tersebut dengan pahit. Namun, Taliban menjanjikan akan membuka kembali sekolah untuk siswi perempuan di seluruh wilayah Afghanistan. Sampai saat ini, belum ada putusan yang jelas mengenai hal tersebut. Peraturan tersebut sangatlah menyalahi hak asasi manusia.

 Pada 9 Oktober 2012, kisah Malala Yousafzai menggemparkan dunia setelah ditembak Taliban. Malala yang kala itu berusia 15 tahun sedang dalam perjalanan dari rumah ke sekolahnya naik bus. Remaja perempuan tersebut asyik mengobrol dengan teman-temannya tentang PR di sekolah. 

Tiba-tiba, di tengah perjalanan dua anggota Taliban mencegat bus. Mereka masuk dan salah satunya memanggil-manggil nama Malala. Tak lama kemudian suara tembakan terdengar. Malala ditembak tiga kali, satu peluru menembus kepalanya dan bersarang di bahunya.

Siswi itu pun terluka parah. Pada hari yang sama, dia dibawa ke rumah sakit militer Pakistan di Peshawar. Empat hari selanjutnya Malala Yousafzai diterbangkan ke Birmingham, Inggris, untuk menerima perawatan intensif. Meski memerlukan banyak operasi, termasuk perbaikan saraf wajah untuk memperbaiki sisi kiri wajahnya yang lumpuh, Malala Yousafzai tidak menderita kerusakan otak besar.

Seharusnya hal tersebut tidak pernah terjadi. Islam tidak pernah membenarkan peraturan tersebut. Bahkan Islam sendiri menyerukan kepada seluruh manusia untuk pendapatkan Pendidikan. Kebebasan dalam mendapatkan Pendidikan seharusnya sudah terlaksana di seluruh dunia tanpa kenal agama, aliran, negara, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun