Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Dampak Penghapusan Presidential Threshold 20%?

6 Januari 2025   17:10 Diperbarui: 6 Januari 2025   17:39 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilu inklusif di Indonesia: Simbol semangat demokrasi setelah penghapusan presidential threshold 20%. (Sumber: Igon Nusuki)

Tanpa hambatan threshold, para kandidat presiden harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan dukungan dari rakyat, bukan hanya dari partai politik. Hal ini mendorong mereka untuk menyusun program-program yang konkret, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. 

Sebagai contoh, isu-isu seperti perbaikan pendidikan, layanan kesehatan, dan pemberantasan korupsi dapat menjadi fokus utama para kandidat, sehingga pemilu tidak lagi hanya menjadi arena perebutan kekuasaan, tetapi juga ajang penyampaian visi yang jelas.

3. Mengurangi Polarisasi Politik

Dalam beberapa pemilu terakhir, polarisasi politik menjadi salah satu tantangan besar bagi Indonesia. Dengan adanya dua kubu besar yang mendominasi pemilu, masyarakat sering kali terpecah ke dalam kelompok-kelompok yang saling bertentangan. Penghapusan presidential threshold membuka peluang untuk lebih banyak kandidat, sehingga dinamika politik menjadi lebih cair dan inklusif. 

Misalnya, dengan lebih banyak kandidat yang menawarkan visi dan misi yang beragam, masyarakat memiliki pilihan yang lebih luas dan tidak terjebak dalam pertentangan dua kubu besar. Hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan sosial dan memperkuat persatuan nasional.

Arah Baru Politik Indonesia

Ilustrasi politik Indonesia yang menampilkan angka besar
Ilustrasi politik Indonesia yang menampilkan angka besar "20%" yang pecah, menggambarkan penghapusan presidential threshold 20%. (Sumber: Igon Nusuki)

1. Peluang untuk Pemimpin Baru yang Kompeten

Penghapusan presidential threshold menciptakan peluang bagi figur-figur baru yang memiliki kapabilitas dan integritas untuk muncul sebagai pemimpin nasional. Selama ini, aturan ambang batas cenderung mendukung status quo dan menghalangi munculnya tokoh-tokoh alternatif. 

Dengan dihapusnya batasan ini, regenerasi kepemimpinan di Indonesia dapat berjalan lebih lancar, sehingga memberikan harapan bagi munculnya pemimpin yang lebih progresif dan visioner. Sebagai contoh, tokoh-tokoh muda dengan latar belakang inovasi teknologi atau keberlanjutan lingkungan kini memiliki kesempatan lebih besar untuk bersaing.

2. Mendorong Demokrasi yang Lebih Substantif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun