Ambang batas 20% selama ini mendorong praktik politik transaksional, di mana partai-partai kecil sering kali "menjual" dukungan mereka kepada partai besar untuk memenuhi syarat koalisi. Praktik ini tidak hanya merusak etika politik, tetapi juga menghasilkan koalisi yang tidak berdasarkan visi dan misi yang jelas.
Sebagai contoh, dalam beberapa pemilu sebelumnya, koalisi sering kali dibangun hanya untuk memenuhi persyaratan administratif, bukan untuk tujuan ideologis. Dengan penghapusan aturan ini, praktik politik transaksional dapat diminimalkan, sehingga partai-partai lebih fokus pada perjuangan ideologis dan program kerja yang relevan bagi rakyat.
3. Memperkuat Prinsip Keadilan
Demokrasi sejati harus memberikan kesempatan yang sama kepada semua pihak. Dengan adanya presidential threshold, prinsip keadilan ini sering kali terabaikan karena hanya partai besar yang memiliki akses untuk mencalonkan presiden. Penghapusan aturan ini memastikan bahwa semua partai politik memiliki peluang yang sama untuk bersaing secara adil, terlepas dari ukuran atau popularitas mereka.
Langkah ini sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi universal yang menghargai kesetaraan dan kebebasan politik. Contohnya, partai-partai kecil yang sebelumnya hanya menjadi pengikut dalam koalisi kini dapat membangun strategi politik yang lebih mandiri.
Dampak Positif bagi Masyarakat
1. Meningkatkan Keterwakilan Aspirasi Rakyat
Dengan lebih banyak kandidat presiden, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk memilih pemimpin yang benar-benar merepresentasikan kebutuhan dan harapan mereka. Kondisi ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilu, karena mereka merasa suara mereka lebih dihargai.
Misalnya, calon independen yang sering kali membawa isu-isu lokal atau spesifik kini memiliki peluang lebih besar untuk masuk dalam kontestasi nasional, sehingga keterwakilan aspirasi rakyat menjadi lebih inklusif.
Selain itu, dengan hilangnya batasan ini, program-program politik yang ditawarkan oleh para kandidat dapat lebih beragam dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kandidat dari latar belakang profesional atau akademisi, misalnya, dapat memberikan perspektif baru yang berbeda dari kandidat partai tradisional.
2. Mendorong Persaingan yang Lebih Sehat