Pada abad ke-20, tokoh-tokoh seperti Bertrand Russell, Ludwig Wittgenstein, dan Kurt Gdel memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan logika modern.Â
Penemuan-penemuan mereka membuka jalan bagi berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu komputer, linguistik, dan kecerdasan buatan.Â
Misalnya, teori Gdel tentang ketaklengkapan (incompleteness theorem) menunjukkan keterbatasan dalam sistem logika formal, sementara logika proposisional menjadi alat penting dalam pemrograman komputer dan analisis algoritma.
Logika dan Kerangka Berpikir IlmiahÂ
Kerangka berpikir ilmiah bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan yang objektif, dapat diuji, dan dapat dipercaya.Â
Logika menjadi inti dari proses ini, karena memastikan bahwa setiap langkah dalam metode ilmiah dilakukan secara rasional. Â
1. Identifikasi Masalah dan Rumusan Hipotesis
Dalam kerangka ilmiah, logika digunakan untuk memahami masalah secara mendalam dan merumuskan hipotesis yang dapat diuji.Â
Hipotesis yang baik memiliki dasar logis yang kuat dan relevan dengan fenomena yang diteliti. Â
2. Logika Deduktif dan Induktif
Logika Deduktif digunakan untuk menarik kesimpulan dari premis yang diketahui benar.Â