Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Logika: Fondasi Pemikiran Rasional dan Ilmiah

5 Januari 2025   03:35 Diperbarui: 6 Januari 2025   21:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logic: Gears of Rational Thought (Sumber: Igon Nusuki)

Logika merupakan cabang filsafat yang mempelajari prinsip-prinsip penalaran yang benar.

Dalam kehidupan sehari-hari, logika membantu kita membuat keputusan yang rasional, sementara dalam ilmu pengetahuan, logika menjadi landasan untuk membangun kerangka berpikir ilmiah. 

Tanpa logika, pemikiran akan kehilangan arah, dan kesimpulan yang diambil cenderung tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Ketidakhadiran logika dapat menyebabkan kesalahpahaman, pengambilan keputusan yang salah, serta konflik yang tidak perlu, baik dalam ranah pribadi maupun profesional. 

Hal ini menegaskan pentingnya berpikir logis sebagai pelindung dari potensi bahaya akibat kesalahan penalaran, termasuk penyebaran informasi yang tidak akurat dan penilaian yang bias.

Artikel ini akan menjelaskan pengertian logika, sejarah perkembangannya, kaitannya dengan kerangka berpikir ilmiah, jenis-jenis logika, serta aplikasinya dalam kehidupan.

Pengertian Logika 

Secara etimologis, logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos, yang berarti "kata," "akal," atau "penalaran." Kata ini mencerminkan gagasan keteraturan dan rasionalitas yang mendasari proses berpikir manusia. 

Pendekatan etimologi ini menunjukkan bahwa logika memiliki akar yang mendalam dalam tradisi intelektual manusia sebagai upaya memahami dunia secara sistematis dan terstruktur.

Secara terminologis, logika diartikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari aturan dan prinsip untuk mengevaluasi dan membedakan penalaran yang valid dari yang tidak valid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun