Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Cita-citaku Menjadi Koruptor: Profesi Terkeren di Indonesia Saat Ini, Yes or No?

29 Desember 2024   01:57 Diperbarui: 29 Desember 2024   10:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terdakwa Harvey Moeis menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/10/2024). (Foto: Republika)

Pesan Tersembunyi untuk Generasi Mendatang

Jika ada satu pelajaran yang bisa diambil dari kasus Harvey Moeis, mungkin pelajaran itu adalah: jangan takut korupsi. Selama Anda bermain di level besar, hukuman yang Anda terima tidak akan sebanding dengan hasil yang Anda dapatkan. Sebuah pesan inspiratif untuk generasi penerus, bukan? Bisalah jadi cita-cita baru kalo untungnya segede itu coy?

Bayangkan anak-anak di sekolah melihat kasus ini sebagai studi kasus. Mereka mungkin bertanya kepada guru: "Pak, Bu, apakah ini artinya korupsi itu boleh asal pintar melakukannya?" Apa yang bisa dijawab guru kepada mereka?

Reformasi Hukum: Harapan atau Mimpi?

Tentu saja, solusi dari masalah ini adalah reformasi hukum. Tetapi mari kita jujur: apakah reformasi itu benar-benar mungkin? Di tengah tumpukan birokrasi dan kepentingan politik, reformasi hukum sering kali menjadi mimpi yang sulit terwujud. Bahkan ketika ada inisiatif untuk memperbaiki sistem, selalu ada kekuatan yang berusaha menggagalkannya.

Reformasi hukum membutuhkan keberanian, integritas, dan komitmen. Sayangnya, tiga elemen ini sering kali menjadi barang langka di negara kita.

Kesimpulan: Sebuah Sindiran untuk Sistem Kita

Kasus Harvey Moeis bukan hanya cerita tentang korupsi. Ini adalah cermin dari bagaimana sistem hukum kita bekerja. Ini adalah pengingat bahwa keadilan sering kali hanya menjadi retorika, sementara kenyataannya adalah permainan kekuasaan dan uang.

Jika Anda merasa frustrasi dengan sistem ini, Anda tidak sendirian. Tetapi mungkin sudah saatnya kita berhenti berharap pada sistem yang sudah terbukti gagal. Mungkin sudah saatnya kita bertanya: apakah keadilan benar-benar bisa ditemukan di negara ini?

Hingga saat itu tiba, kita hanya bisa menyaksikan panggung komedi hukum ini dengan rasa campur aduk antara marah, kecewa, dan sedikit hiburan. Kasus Harvey Moeis adalah pengingat bahwa di Indonesia, segala sesuatu mungkin terjadi -- bahkan keajaiban hukum yang paling absurd sekalipun. Selamat menikmati episode berikutnya dari drama hukum kita!

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun