Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Cita-citaku Menjadi Koruptor: Profesi Terkeren di Indonesia Saat Ini, Yes or No?

29 Desember 2024   01:57 Diperbarui: 29 Desember 2024   10:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terdakwa Harvey Moeis menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/10/2024). (Foto: Republika)

Membiayai pendidikan gratis hingga tingkat universitas.

Membangun rumah sakit di setiap kabupaten dan kota.

Meningkatkan gaji guru, tenaga medis, dan petugas publik lainnya.

Membangun jaringan transportasi publik yang modern.

Tetapi sayangnya, uang itu kini hilang seperti ilusi. Mungkin Harvey Moeis memiliki "doktor kehormatan" dalam seni menghilangkan uang.

Keajaiban Penjara Indonesia

Satu hal yang patut kita kagumi adalah bagaimana "manajemen" penjara Indonesia mengakomodasi orang-orang seperti Harvey Moeis. Penjara di Indonesia sering kali dikenal sebagai "penjara bintang lima" bagi koruptor. Fasilitas nyaman, akses mudah untuk tamu, dan berbagai "privilege" lainnya membuat mereka tetap hidup nyaman, bahkan lebih nyaman dibanding rakyat yang uangnya mereka curi.

Adakah perasaan bersalah? Mungkin tidak. Bagaimana mungkin seseorang merasa bersalah ketika dia tahu bahwa setelah hukuman selesai, dia masih bisa hidup mewah dengan sisa hasil kejahatannya?

Ironi Penegakan Hukum

Publik telah berulang kali menunjukkan kemarahan terhadap ketidakadilan semacam ini. Tetapi, mari kita hadapi kenyataan: apakah suara rakyat benar-benar didengar? Sistem hukum kita tampaknya telah mencapai tingkat kenyamanan yang luar biasa dalam mempertahankan status quo. Kritik dari masyarakat hanya menjadi angin lalu.

Ketika hukum lebih keras terhadap pencuri kecil dan lebih lunak terhadap koruptor besar, apa yang bisa kita harapkan? Rakyat biasa dihukum berat untuk kesalahan kecil, sementara elit yang merugikan negara dalam skala besar sering kali lolos dengan hukuman ringan. Paradoks ini adalah keajaiban yang hanya bisa ditemukan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun