Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Perjalanan Menyambangi Pilar Kekar Talun Wringin

7 September 2023   14:33 Diperbarui: 7 September 2023   20:16 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan Menuju Talun Wringin (Dok : Aam Riyanto)

Dulu Igir Wringin sempat dikelola pegiat wisata Desa Panusupan. Icon-nya ada rumah pohonnya. Sempat cukup viral sebagai salah satu spot destinasi wisata di Purbalingga. Pada area itu ada lokasi yang disebut mushola. Titik kiblatnya yang ditunjukkan Kang Isro di kompas oleh Yoyo, pas!

Saat ini, Igir Wringin mulai berbenah. Rumah pohon dibuat kembali. Jalanan setapak menuju igir juga sudah mulai dibersihkan.

Saat di rumah pohon, Uus mengambil gambar dengan menerbangkan drone. Eh, ada kejutan. Sepeminuman teh, seekor elang melayang-layang. Tampaknya Elang Jawa, Nizaetus bartelsii, burung raptor yang memang ada di kawasan perbukitan sisik naga itu. Mungkin dia terusik oleh drone atau biasa juga penasaran. Uus cepat-cepat menarik drone-nya, khawatir dipatuk Sang Elang, hehe. Sepembakaran rokok kemudian, elang itu menghilang di balik rerimbunan pohon.

Setelah puas menikmati Igir Wringin, kami pulang melewati jalan berbeda. "Lebih curam tapi lebih cepat," begitu kata Mbak Leni. Ada masalah sama Gaga, dia rada fobia ketinggian rupanya, tak berani berjalan, takut, ngeri. Akhirnya, dia ngesot saat menuruni bukit. Namun, pantatnya lama-lama sakit. Akhirnya mau juga dituntun, jalan sendiri -- bisa - biasa - ngacir.

Gaga jauh mendahului. Sementara aku, jalanan turun curam serasa lebih berat. Ujung kaki harus menahan, berbenturan dengan sol sepatu. Capai gak begitu, tetapi jari kaki sakit, kempol menegang. Ternyata bukan hanya aku, Uus juga. "Aku hampir gak kuat, Bang, mau pingsan rasanya, mendingan pas nanjaknya," ujarnya saat sampai di bawah.

Ya, memang lebih cepat, tetapi jalur lebih curam dan membuat kaki sakit. "Lama banget, Pah, turunnya, cemeen!" ujar Gaga tengil saat aku sampai. Sakarepmu lah Ga! Papamu 'byuk-byukan' banjir keringet malah diledekin.

Meski cape, hari itu menyenangkan bisa melihat fenomena alam ciptaan Tuhan yang luar biasa sekaligus healing menikmati keindahan alam... dan... selapis misteri pilar-pilar kekar di Talun Wringin pun terkuak.

Puncak Igir Wringin (Dok : Aam Riyanto)
Puncak Igir Wringin (Dok : Aam Riyanto)

Salam Lestari

Salam Historia Perwira

Salam Purbalingga Memikat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun