Atas kerja keras dan dedikasinya, Soegarda menerima berbagai macam penghargaan. Pada tahun 1978, Ia dinyatakan sebagai Tokoh Pendidikan oleh Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta. Presiden Soekarno memberikan penghargaan sebagai ketua Ekspedisi Irian Barat pada 1964, penghargaan sebagai Perintis Pengembangan Pendidikan Tinggi (1977), Doctor Honoris Causa dari Universitas Cenderawasih pada 1977. Kemudian, pada Juni 2020, Prof Soegarda diajukan menjadi Pahlawan Nasional.
Prof. Soegarda menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat Pon, 7 Desember 1984 pukul 15.20 WIB di RSCM Jakarta pada usia 85 tahun. Beliau menyusul istrinya, Soerjati Soedarmo yang meninggal pada 23 September 1983. Keduanya dimakamkan di tempat kelahiran Prof. Soegarda, yaitu, Desa Prigi, Kecamatan Padamara, Purbalingga.
Prof.Dr. R. Soegarda Poerbakawatja juga diabadikan menjadi nama museum di Purbalingga yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto pada tanggal 24 April 2003. Museum Prof. Soegarda Poerbakawatja mempunyai tema "Kehidupan Budaya Masyarakat Purbalingga". Koleksi dan konsep museum itu mengusung falsafah kebudayaan Jawa yang menyebut bahwa kesempurnaan hidup dapat dilihat apabila telah memenuhi persayaratan dengan memiliki Wisma, Pusaka, Wanita, Kukila, dan Turangga.
Sumber :Â
- Belinda Ismarini Br. Pahutar. 2022. Peranan Soegarda Poerbakawatja Sebagai Inovator Pendirian Perguruan Tinggi di Indonesia (1949-1963). Universitas Pendidikan Indonesia
- M. Koderi. 2006. Wong Banyumasan Kiprah dan Karyanya. Purbadi Publishing
- Tri Atmo. 2017. Tokoh-Tokoh Purbalingga. Purbadi Publishing
- Artikel Kompas. Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ini Profil Jenderal Hoegeng, dr Kariadi, dan Profesor Soegarda. 21 Juni 2020
- Profil Soegada Poerbakawatja di laman Wikipedia