Keberadaan BNPT tentu membawa dampak positif, yaitu mulai berkurangnya serangan teroris di negeri ini. Tetapi yang perlu mendapat perhatian adalah, jumlah serangan yang berkurang, yang artinya, tetap ada sekelompok atau segelintir orang yang tak henti melakukan rangkaian teror.
Memang serangan yang terjadi akhir-akhir ini tidak semasif sebelumnya, melainkan lebih bertipe serangan lone wolf. Menurut Beydoun (2018) dalam tulisannya yang berjudul "Lone Wolf Terrorism: Types, Stripes, and Double Standards", istilah lone wolf terrorism didefinisikan oleh Georgetown University Security Studies Program sebagai, "the deliberate  creation  and  exploitation  of  fear  through  violence  or  threat of violence committed by a single actor who pursues political change linked to a formulated ideology, whether his own or that of a larger organization, and who  does  not  receive  orders,  direction,  or  material  support  from  outside sources".
Dari definisi tersebut, dapat kita lihat bahwa lone wolf terrorism diartikan sebagai sebuah ancaman kejahatan atau kegiatan menebar ketakutan yang dilakukan oleh seorang pelaku.
Hal inilah yang akhir-akhir ini terjadi termasuk yang terjadi di pos pengamanan lebaran Kartasura beberapa waktu lalu. Seiring makin bervariasinya serangan teroris, maka perlu juga dilakukan aktivitas yang berfokus pada kontra terorisme.
Tidak hanya kelompok-kelompok tertentu yang diwaspadai, tetapi juga beberapa orang yang sudah dicurigai tergabung dalam kelompok-kelompok yang terindikasi teroris karena bagaimanapun, bisa jadi mereka akan menebar teror secara sendiri-sendiri agar tidak terlalu mencolok ketika akan menjalankan aksinya.
Kalau di beberapa kesempatan, kita menggaungkan 'NKRI harga mati', maka untuk menutup tulisan ini, saya ingin menggaungkan 'kontra terorisme harga mati' demi Indonesia yang lebih damai, aman, dan tenteram.
Oleh:
Ignatius Aryono Putranto
Dosen Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
E-mail: aryono_16@yahoo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H