Mohon tunggu...
Iga Valentina
Iga Valentina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Air dalam Energi Terbarukan, Energi Hidroelektrik

11 September 2024   15:50 Diperbarui: 11 September 2024   17:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://images.app.goo.gl/P8vSrqeWdaXfuwAu9

Selain itu, Indonesia telah memiliki sejumlah PLTA yang beroperasi dengan sukses, seperti PLTA Jatiluhur dan PLTA Karangkates, yang telah lama menjadi andalan dalam penyediaan listrik di Pulau Jawa. Keberadaan PLTA ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mulai memanfaatkan potensi sumber daya airnya dengan baik untuk mendukung perkembangan ekonomi dan memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Dengan kekayaan sumber daya alam seperti ini, potensi pengembangan energi hidroelektrik di masa depan sangat besar, apalagi jika didukung oleh kebijakan yang tepat dan investasi yang memadai.

Mekanisme Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

https://images.app.goo.gl/ihvYJvVBLeEaaHa18
https://images.app.goo.gl/ihvYJvVBLeEaaHa18

PLTA beroperasi dengan aliran air untuk menggerakkan turbin, yang setelah itu mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Menurut Rianto Wibowo (2024), terdapat beberapa mekanisme PLTA yang berbeda, tergantung pada kondisi alam dan kebutuhan energi di wilayah tersebut. Berikut adalah beberapa mekanisme utama dalam pengoperasian PLTA:

1. Sistem Penyimpanan

Sistem penyimpanan merupakan mekanisme PLTA berskala besar yang melibatkan pembangunan bendungan untuk menampung air dalam jumlah besar. Air yang ditampung di waduk kemudian dialirkan melalui turbin untuk menghasilkan energi listrik. Selain menghasilkan listrik, sistem ini juga memiliki fungsi tambahan seperti penyediaan air baku, irigasi pertanian, pengendalian banjir, dan rekreasi. Namun, pembangunan bendungan skala besar ini juga sering kali menjadi subjek kontroversi karena dampaknya yang signifikan terhadap ekosistem lokal.

2. Sistem Pengalihan (Run of River)

Sistem ini memanfaatkan sebagian aliran air dari sungai tanpa membangun waduk besar. Air dialihkan melalui saluran pembuangan serta pipa pesat yang akan mengalirkan air ke turbin. Meskipun kapasitas listrik yang dihasilkan tidak sebesar sistem penyimpanan, sistem pengalihan lebih ramah lingkungan karena tidak mengganggu aliran sungai secara signifikan. Sistem ini sangat sesuai untuk diterapkan di wilayah dengan topografi yang memungkinkan pengaliran air tanpa perlu bendungan besar.

3. Sistem Penyimpanan Terpompa

Sistem ini menggunakan mekanisme yang lebih kompleks, di mana air dipompa dari penampungan bawah ke penampungan di ketinggian yang lebih tinggi saat kebutuhan listrik rendah. Ketika permintaan listrik meningkat, air tersebut dialirkan kembali untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Sistem ini efisien dalam mengelola pasokan energi di waktu-waktu puncak. Namun, sistem ini memerlukan energi tambahan untuk memompa air, sehingga harus dikombinasikan dengan sumber energi lain untuk memaksimalkan efisiensinya.

Klasifikasi PLTA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun