Dan baru tercatat generasi keturunan di daerah ini masih ada 8 orang yang melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Dan baru ada 1 sarjana yang itupun masih baru di 2021 ini.
Ada sekitar 18 pasar yang tersebar di kabupaten jember, ini merupakan ladang produsen ini memasarkan olahannya dan bersaing dengan olahan dari daerah lain, di setiap pasar ini telah di masuki dan pendistributoran secara merata untuk menjaga persaingan dengan sehat. Sektor ini yang mampu mengangkat kondisi sosial ekonomi yang ada di Dusun Curah Ancar.
Di dusun curah ancar mayoritas masyarakatnya adalah pedagang tempe, memproduksi tempe adalah keseharian yang rutin di lakukan didesa ini sejak tahun 1970 sampai saat ini yang terus berkembang seiring mengikuti perkembangan zaman.Â
Walaupun terlihat cukup lambat dikarenakan faktor pendidikan yang rendah, terbukti dari 27 pabrik tempe yang berada di sini hanya 5 dari produsen pabrik ini yang beriwayat pendidikan SMA dan sisanya dibawah tingkat SMA.Â
Cukup unik ketika tamatan SD bisa mengelola bisnis bahkan menjadi produsen tempe, sebuah warisan yang diturunkan orang tua kepada anak cucunya yang juga berpendidikan rendah namun bisa hebat menekuni dibidang ini.Â
Resep dalam mengelola kedelai menjadi tempe ada yang namanya fermentasi lantas dari mana pengetahuan tamatan SD,SMP,dan SMA ini faham akan hal ini di dapatkan, dari kebiasaan orang desa mengawetkan dan membusukkan makanan atau mengolah lagi makanan yang sudah tidak di konsumsi merupakan semua awal dari pengetahuan akan fermentasi.
Tokoh produsen tempe tertua yang masih hidup disini dan masih melakukan aktifitasnya walau sedikit terkendala usia, jika dihitung dari umur beliau yang berusia 61.Â
Sejak umur 12 tahun beliau membantu orang tuanya mengelola tempe dan beliau tidak meneruskan sekolah karena lebih didorong oleh orang tuanya melanjutkan usahanya di pengelola tempe, doktrin seperti ini yang ditanamkan kepada anak dan cucunya untuk mengembangkan usahanya.Â
Dari sini pendidikan bisa di artikan tidak semua ilmu berasal dari bangku sekolah tetapi pendidikan dari pengalaman kehidupan juga merupakan ilmu dari guru terbesar kita.
Produksi tempe merupakan sebuah profesi yang menjanjikan untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi, persaingan dengan produsen lain merupakan sebuah hambatan yang terjadi ketika satu produk yang sama jenisnya di pasarkan bersama, memilih kualitas tekstur dan rasa adalah pilihan konsumen terhadap olahan kedelai ini.Â
Masyarakat dengan gambaran persaingan yang ketat bukanlah yang terjadi di dusun disini, mereka saling bahu membahu untuk mendorong sesama produsen bisa melakukan perdangannya dengan baik, mereka menyebar di seluruh pasar yang ada di kabupaten jember, memasoki kios kios dan swalayan untuk memasarkan produknya,