Pemandangan di padang gurun Gobi memang terlihat monoton karena hampir semuanya sama yaitu padang rumput dan sesekali menemukan kawanan kuda, domba dan unta tetapi hal ini merupakan pengalaman yang belum tentu semua orang bisa mendapatkannya.Â
Saya merasa sangat beruntung bisa berada di tengah gurun Gobi dan bisa menyaksikan langsung hamparan padang rumput yang begitu sangat luas, sungguh sangat mempesona. Tak ingin saya menyia-nyiakan  momen yang sangat langka ini dengan sesekali mengambil beberapa foto karena saya pikir belum tentu saya bisa kembali lagi di sini nantinya.
Memasuki persimpangan menuju proyek pertambangan tidak ada lagi jalan yang beraspal hanya hamparan tanah yang tanpa ada penunjuk arah, patokan kami hanyalah bekas jalanan mobil sebelumnya.
Saya iseng bertanya kepada Daegi, "How do you know that we are going on the right path?"
Dan dengan spontan dia menjawab, "I am just guessing!"
 "Whatttt???" teriak saya kaget.
Daegi tertawa terbahak melihat saya kaget, rupanya dia hanya bercanda saja. Dia mengatakan bahwa sebenarnya di mobilnya sudah dilengkapi dengan Kompas penunjuk arah yang menjadi acuan dia mau mengarahkan kemana.Â
Mendengar itu membuat saya sedikit agak lega walaupun masih sedikit ada perasaan was-was juga karena saya melihat jam tangan saya waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore dan saya lihat bekas jalanan mobil semakin banyak arahnya yang tentu saja agak sedikit membingungkan bagi pengendara baru.Â
Untungnya tidak berapa lama kemudian dari kejauhan sudah terlihat beberapa bangunan permanen yang berdiri di tengah gurun dan bangunan itu semakin lama semakin banyak. Ternyata pemukiman itu sudah menjadi semacam perkampungan atau mungkin calon pusat perkotaan di tengah gurun bagi orang-orang yang bekerja di proyek pertambangan tersebut.
Nama daerah tersebut adalah Tsotseisi dan kelihatan sudah mulai ramai dihuni bahkan sudah ada beberapa bangunan menyerupai hotel-hotel kecil atau mess karyawan sayapun tidak begitu memahaminya dan juga banyak berdiri restoran dan beberapa bar tempat hiburan bagi pekerja tambang. Mungkin sudah bisa dikatakan seperti kota kecamatan karena sudah nampak ada bangunan kantor pemerintah lokal di sana.