Pembelajaran kimia di sekolah tentu saja memiliki berbagai tantangan terlebih di area 3T yang minim sarana dan prasarana penunjang pembelajaran serta dari peserta didik itu sendiri dan lingkungannya/ masyarakat. Adapun tantangan yang telah diidentifikasi antara lain:
Peserta didik mudah bosan dengan matapelajaran IPA termasuk matapelajaran Kimia.
Pemikiran peserta didik yang merasa pelajaran kimia adalah salah satu matapelajaran yang sulit meskipun belum pernah mempelajari sebelumnya.
Alat-alat laboratorium sebagai penunjang proses pembelajaran kimia sangat kurang/ minim.
Buku kimia di perpustakaan kurang untuk menunjang literasi peserta didik
Fasilitas internet/ teknologi tidak memadai
- AKSI
Langkah awal yang dilakukan penulis adalah menentukan beberapa alternatif solusi dengan melakukan kajian literatur dan wawancara kepada ahli serta mencari berbagai bahan menarik untuk mendukung proses pembelajaran sesuai yang diharapkan. Berikut adalah beberapa alternatif solusi yang dapat disimpulkan:
- Guru harus mampu membuat peserta didik berfikir bahwa kimia itu asik dan menarik, bukan sekedar pelajaran yang sulit dan membosankan. Hal ini dapat dimulai saat guru membuka pembelajaran di kelas. Mengenalkan peserta didik pada hal-hal yang unik atau luar biasa yang berkaitan dengan kimia dalam kehidupan sehari-hari mereka.
- Menciptakan suasana belajar yang menarik dan penuh keceriaan didalam kelas, namun tidak terlepas dari hakikat pembelajaran itu sendiri. Permainan dapat menjadi solusinya. Bermain sambil belajar
- Media konvensional tetap bisa menjadi solusi membuat proses pembelajaran menarik akibat keterbatasan di daerah 3T, karena menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada.
Langkah kedua yang dilakukan oleh penulis adalah menentukan solusi yang relevan, dalam hal ini penulis kembali melakukan kajian literatur dan wawancara ahli serta guru sejawat (kimia) untuk menentukan solusi yang relevan, yaitu dengan menentukan model pembelajaran, strategi atau teknik pembelajaran serta media pembelajaran apa yang sesuai dengan masalah dan tantangan yang ada. Dan sebagai hasil dari kajian literatur dan wawancara ahli serta guru kimia, maka penulis menetapkan solusi yang relevan untuk mengatasi masalah menumbuhkan minat belajar kimia peserta didik kelas X (peserta didik baru) di SMA Negeri 13 Malinau adalah dengan membuat mata pelajaran kimia menjadi asik dan menarik.
Asik dan menarik yang dimaksud adalah dengan membuat peserta didik merasa, bahwa matapelajaran kimia bukan hal yang sulit dan bukan hal yang tabu. Kimia masih berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan hal tersebut dapat dipelajari disekolah. Mata pelajaran kimia didesain semenarik mungkin dipadukan dengan berbagai jenis permainan dalam proses pembelajaran. Untuk mendukung permainan yang menarik, dibutuhkan media pembelajaran yang sesuai. Permainan dan media yang ada tidak melupakan tujuan utama proses pembelajaran dan tetap berpatokan pada materi yang ada.
Langkah ketiga adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan metode dan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan awal dimulai dengan pengenalan materi, baik judul, tujuan, maupun isi materi secara ringkas. Pada kegiatan inti dimulai berbagai permainan yang telah dirancang sebelumnya dengan menggunakan media-media yang telah disiapkan.