Mohon tunggu...
I. F. Donne
I. F. Donne Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis adalah seorang Magister Pendidikan lulusan Universitas Negeri Jakarta, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis pernah aktif di berbagai komunitas sastra di Jakarta. Beberapa diantaranya; Sastra Reboan, Kedailalang, dan KPSI (Komunitas Pecinta Seni dan Sastra Indonesia). Karya-karyanya diantaranya; Novel ‘Danau Bulan’, Serampai Cerpen Vol. I ‘Soejinah’ dan ‘Dunia Luka’ Vol. II. Antologi puisi bersama sastrawan-sastrawati. Diantaranya; antologi puisi Empat Amanat Hujan (Bunga Rampai Puisi Komunitas Sastra DKJ), Kerlip Puisi Gebyar Cerpen Detak Nadi Sastra Reboan, Kitab Radja dan Ratoe Alit, Antologi Fiksi Mini, dan beberapa puisinya juga dimuat di majalah Story. Penulis juga sudah memiliki dua buku antologi cerpen bersama beberapa penulis, yaitu Si Murai dan Orang Gila (Bunga Rampai Cerpen Komunitas Sastra DKJ) dan Kerlip Puisi Gebyar Cerpen Detak Nadi Sastra Reboan. Beberapa cerpennya pernah memenangkan lomba tingkat nasional, diantaranya berjudul, Sepuluh Jam mendapatkan juara 2 di LMCPN (Lomba Menulis Cerpen Pencinta Novel), Randu & Kematian pada tahun 2011 dan Selongsong Waktu pada tahun 2013 mendapatkan juara harapan kategori C di Lomba Menulis Cerpen Rotho - Mentholatum Golden Award. Penulis juga aktif di berberapa organisasi kemasyarakatan, seni dan budaya. Aktifitas yang dijalani penulis saat ini adalah seorang jurnalis di salah satu surat kabar online nasional di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sehari Sebelumnya

21 Maret 2020   00:00 Diperbarui: 21 Maret 2020   06:12 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bagaimana dengan pemerintahan ini, Pak If? rupiah semakin terperosok saja. Bisa-bisa dollar menembus sampai seratus ribu." keluhnya.

"Ya, mau bagaimana lagi, Pak. Memang sudah begini keadaannya." balasku, kembali duduk menanggapi obrolan pagi Pak Imam."

               Seandainya dia tahu, bahwa aku sama sekali tidak peduli dengan keadaan Negara ini, mungkin dia akan bosan mengobrol denganku. Jika sudah seperti itu, aku ingat sahabatku. Gerimis, aku memanggilnya. Beliau salah seorang penulis hebat yang aku kenal.

               Dulu kami satu komunitas penulis di Jakarta. Akantetapi aku tak melanjutkan aktifitas itu lagi, sebab aku terlalu sibuk dengan rutinitasku. Jadi lama sangat aku tak bersua dengannya.

               Ah, aku jadi terbahak, sebab ia telah kubuat kesal dengan sindiran melalui status yang kutulis disalah satu media sosial. Akantetapi bukan Gerimis namanya jika ia tak kuat mental. Gerimis selalu saja kontra dengan ketidakadilan di Negara ini. Terutama janji-janji palsu para pejabat kepada rakyat. Baginya siapa saja pemerintah yang tidak becus mengurus Negara ini, tidak akan luput dari komentar-komentarnya yang terlahir dari kejeniusan buah pikirnya. Ah Gerimis, kau membuatku miris.

                  ***

"Assalamu'alaikum!" seruku memasuki ruang 101.

"Wa'alaikum salam, Pak." jawab mahasiswa/i.

"Baiklah, hari ini kita akan membahas penguasaan bahasa!"

               Penguasaan Bahasa.  Aku ingat, ilmu ini kuperoleh dari seorang dosen saat aku masih menempuh S2. Dr. Mirna, beliau bergelar Phd. Lulusan sastra disalah satu Universitas di London. Sayangnya beliau telah wafat. Namun bagiku beliau berjasa besar.

               Kami memang dekat, bahkan kami tak kunjung reda berdebat tentang Linguistik. Suatu hari, pernah aku dibuatnya jenuh, padahal sudah dari lima jam sebelumnya kuliah sudah selesai. Akantetapi kami melanjutkan pembahasan itu di ruangan beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun