Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Modul 1.2.J Koneksi Antarmodul 1.2

13 Juli 2024   01:28 Diperbarui: 14 Juli 2024   09:27 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menjadi narasumber editing video (Dokumen pribadi)

Perasaan

Saat momen penting tersebut terjadi, saya merasa seperti membuka pintu ke dunia baru. Saya merasa antusias dan termotivasi, namun juga tertantang untuk benar-benar mewujudkan peran Guru Penggerak dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.

Ketika saya mulai menerapkan proyek pembelajaran berbasis tim, saya merasa antusias melihat bagaimana siswa saya lebih terlibat dan bersemangat dalam belajar. Namun, saya juga merasa tertantang saat menghadapi siswa yang kurang aktif berpartisipasi dan harus mencari cara untuk lebih melibatkan mereka, serta masih adanya siswa yang belum percaya diri untuk menyampaikan ide dan tanggapannya.

Pembelajaran

Sebelum momen tersebut terjadi, saya berpikir bahwa peran guru hanya mengajar di dalam kelas. Sekarang, saya memahami bahwa sebagai Guru Penggerak, saya memiliki tanggung jawab lebih besar sebagai agen perubahan yang aktif dan inspiratif.

Sebelumnya, saya hanya fokus pada penyampaian materi pelajaran. Sekarang, saya berpikir tentang bagaimana setiap tindakan dan keputusan saya dapat mendukung pengembangan potensi siswa secara holistik. Saya mulai mencari cara-cara baru untuk membuat pembelajaran lebih bermakna, seperti menggunakan teknologi dan metode pembelajaran yang lebih interaktif.

Penerapan ke depan (Rencana)

Untuk menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak, saya akan melakukan pengembangan diri yang sederhana, konkret, dan rutin.

Seperti:

  1. Refleksi Harian: Setiap hari sebelum pulang, saya meluangkan waktu 10 menit untuk menulis jurnal refleksi tentang apa yang telah saya lakukan untuk mendukung siswa saya hari itu dan bagaimana saya bisa melakukan perbaikan esok hari.
  2. Membaca dan Belajar Terus Menerus: Saya berkomitmen untuk membaca satu artikel atau buku tentang inovasi pendidikan setiap minggu dan mengikuti seminar online setiap bulan.
  3. Kolaborasi dengan Rekan Guru: Saya mengajak rekan-rekan guru untuk berdiskusi setiap minggu tentang praktik terbaik dan tantangan yang dihadapi, serta mencari solusi bersama.
  4. Pelibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran: Saya mulai merancang proyek berbasis tim yang menuntut siswa untuk berkolaborasi dan memecahkan masalah nyata, seperti membuat presentasi tentang solusi lingkungan untuk sekolah.
  5. Menciptakan Lingkungan Positif: Saya berusaha menciptakan lingkungan kelas yang mendukung dan positif, misalnya dengan memberi penghargaan kepada siswa yang menunjukkan usaha keras dan kerjasama yang baik.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, saya berharap dapat terus mengembangkan diri sebagai Guru Penggerak yang inspiratif dan berdampak positif bagi siswa dan komunitas sekolah. Salam dan bahagia, tergerak, bergerak dan menggerakkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun