Tugas modul 1.2.j -Koneksi antar Materi 1.2-
Fasilitator  : Rizal, S. Pd., M. TESOL
Pengajar Praktik : Zuraidah., S. Ag. M.A
Calon Guru penggerak  Angkatan 11 : Latifah S. Pd., M. Pd
Setelah mengikuti Guru penggerak tentu semakin banyak hal-hal baru yang saya temui. Dari modul 1.1 hingga modul 1.2 semua pengalaman belajar yang saya dapat merupakan pengetahuan yang sangat saya butuhkan sebagai seorang pendidik. Untuk itu saya sangat menghargai tiap-tiap tugas yang diberikan sebagai tambahan ilmu yang selama ini saya cari.
Modul 1.1 sudah selesai , sebentar lagi modul 1.2 juga akan selesai. Tugas koneksi antar modul menjadikan tantangan tersendiri bagi saya agar dapat benar-benar memahami apa yang terkandung dalam kedua modul tersebut dan apa yang bisa saya terapkan dalam tugas saya sebagai seorang pendidik.
Sebelum mengoneksi antar modul 1.1 dan 1.2, saya ingin mengajak calon guru penggerak dan rekan sejawat, kembali mengingat dan menelaah modul 1.1 dan modul 1.2 Calon Guru Penggerak. Kedua modul ini akan saya rangkum terlebih dahulu agar lebih mudah untuk diingat dan dipahami, sehingga  dapat menemukan koneksi antar kedua modul.
Modul 1.1: Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara.
Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara:
Tri Nga (Ngerti, Ngerasa, Nglakoni): Filosofi ini mengajarkan bahwa pemahaman harus diikuti dengan perasaan yang mendalam dan akhirnya diimplementasikan dalam tindakan nyata.
Tri Kon (Kontinuitas, Konsentrisitas, Konvergensi): Menekankan pentingnya kesinambungan dalam pendidikan, keberpusatan pada anak, dan kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat.
Pendidikan yang Berpusat pada Murid:
Membangun lingkungan belajar yang mendukung perkembangan karakter dan potensi anak secara holistik.
Guru sebagai fasilitator yang memberikan ruang bagi siswa untuk belajar mandiri dan aktif.
Prinsip-Prinsip Pendidikan Ki Hadjar Dewantara:
- Ing Ngarsa Sung Tuladha (Di depan memberi teladan): Guru harus menjadi contoh yang baik.
- Ing Madya Mangun Karsa (Di tengah membangun niat/kemauan): Guru berperan sebagai motivator di tengah siswa.
- Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan): Guru memberikan dorongan dan dukungan dari belakang.
Modul 1.2: Nilai dan Peran Guru Penggerak
Nilai-Nilai Utama Guru Penggerak:
Mandiri: Guru Penggerak harus mandiri dalam belajar dan mengembangkan diri.
Kolaboratif: Guru Penggerak harus mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sesama guru, orang tua, dan masyarakat.
Inovatif: Guru Penggerak harus selalu mencari cara-cara baru dalam mengajar dan mendidik.
Berpihak pada Murid: Selalu mengutamakan kepentingan dan kebutuhan siswa dalam setiap tindakan.
Peran Guru Penggerak:
Agen Perubahan: Guru Penggerak menjadi motor penggerak perubahan positif di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Pemimpin Pembelajaran: Guru Penggerak memimpin dalam menciptakan strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif.
Pengembang Komunitas Belajar: Membangun komunitas belajar yang saling mendukung antara guru, siswa, dan masyarakat.
Implementasi Nilai dan Peran:
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif: Membangun budaya sekolah yang mendukung pembelajaran aktif dan kolaboratif.
Mengembangkan Potensi Siswa: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan minat serta bakat mereka.
Kolaborasi dan Kemitraan: Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Contoh Penerapan:
Proyek Pembelajaran Berbasis Tim: Merancang proyek yang melibatkan siswa bekerja sama dalam tim untuk memecahkan masalah nyata.
Diskusi Mingguan dengan Rekan Guru: Mengadakan pertemuan rutin untuk berbagi praktik terbaik dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi.
Menggunakan Teknologi dalam Pembelajaran: Mengintegrasikan alat dan platform digital untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik.
Modul 1.1 dan 1.2 memberikan landasan penting tentang filosofi pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara dan bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam peran sebagai Guru Penggerak. Guru Penggerak diharapkan menjadi agen perubahan yang berfokus pada pengembangan karakter dan potensi siswa melalui pendekatan yang inovatif, kolaboratif, dan berpihak pada murid.
Koneksi antar modul 1.2
Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya  yang saya tuangkan dalam bentuk model refleksi 4P yaitu: Peristiwa, Perasaan, pembelajaran dan penerapan kedepan.
Peristiwa
Momen penting yang saya alami dalam pembelajaran Modul 1.1 hingga 1.2 adalah ketika saya menyadari betapa pentingnya peran Guru Penggerak dalam menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan berpusat pada murid. Tantangan besar bagi saya adalah bagaimana menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai inti seorang Guru Penggerak dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
Dalam Modul 1.1, saya mempelajari pentingnya memiliki visi sebagai Guru Penggerak. Pada Modul 1.2, saya diajarkan bagaimana menerapkan nilai-nilai ini melalui tindakan nyata seperti merancang program pembelajaran yang lebih inklusif. Saya kemudian mencoba menerapkan ini dengan merancang proyek pembelajaran berbasis tim untuk kelas saya, yang berfokus pada kolaborasi dan pemecahan masalah.
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2
Modul 1.1 memberikan pemahaman dasar tentang pentingnya peran guru dalam transformasi pendidikan, sementara Modul 1.2 menekankan nilai-nilai yang harus dimiliki dan bagaimana peran tersebut dapat diwujudkan dalam tindakan nyata.
Dalam Modul 1.1, saya memahami pentingnya memiliki visi yang kuat sebagai Guru Penggerak. Modul 1.2 mengajarkan saya bagaimana menerapkan visi tersebut melalui praktik-praktik konkret seperti membangun budaya positif di kelas dan menerapkan strategi pembelajaran yang berfokus pada siswa.
Perasaan
Saat momen penting tersebut terjadi, saya merasa seperti membuka pintu ke dunia baru. Saya merasa antusias dan termotivasi, namun juga tertantang untuk benar-benar mewujudkan peran Guru Penggerak dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
Ketika saya mulai menerapkan proyek pembelajaran berbasis tim, saya merasa antusias melihat bagaimana siswa saya lebih terlibat dan bersemangat dalam belajar. Namun, saya juga merasa tertantang saat menghadapi siswa yang kurang aktif berpartisipasi dan harus mencari cara untuk lebih melibatkan mereka, serta masih adanya siswa yang belum percaya diri untuk menyampaikan ide dan tanggapannya.
Pembelajaran
Sebelum momen tersebut terjadi, saya berpikir bahwa peran guru hanya mengajar di dalam kelas. Sekarang, saya memahami bahwa sebagai Guru Penggerak, saya memiliki tanggung jawab lebih besar sebagai agen perubahan yang aktif dan inspiratif.
Sebelumnya, saya hanya fokus pada penyampaian materi pelajaran. Sekarang, saya berpikir tentang bagaimana setiap tindakan dan keputusan saya dapat mendukung pengembangan potensi siswa secara holistik. Saya mulai mencari cara-cara baru untuk membuat pembelajaran lebih bermakna, seperti menggunakan teknologi dan metode pembelajaran yang lebih interaktif.
Penerapan ke depan (Rencana)
Untuk menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak, saya akan melakukan pengembangan diri yang sederhana, konkret, dan rutin.
Seperti:
- Refleksi Harian: Setiap hari sebelum pulang, saya meluangkan waktu 10 menit untuk menulis jurnal refleksi tentang apa yang telah saya lakukan untuk mendukung siswa saya hari itu dan bagaimana saya bisa melakukan perbaikan esok hari.
- Membaca dan Belajar Terus Menerus: Saya berkomitmen untuk membaca satu artikel atau buku tentang inovasi pendidikan setiap minggu dan mengikuti seminar online setiap bulan.
- Kolaborasi dengan Rekan Guru: Saya mengajak rekan-rekan guru untuk berdiskusi setiap minggu tentang praktik terbaik dan tantangan yang dihadapi, serta mencari solusi bersama.
- Pelibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran: Saya mulai merancang proyek berbasis tim yang menuntut siswa untuk berkolaborasi dan memecahkan masalah nyata, seperti membuat presentasi tentang solusi lingkungan untuk sekolah.
- Menciptakan Lingkungan Positif: Saya berusaha menciptakan lingkungan kelas yang mendukung dan positif, misalnya dengan memberi penghargaan kepada siswa yang menunjukkan usaha keras dan kerjasama yang baik.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, saya berharap dapat terus mengembangkan diri sebagai Guru Penggerak yang inspiratif dan berdampak positif bagi siswa dan komunitas sekolah. Salam dan bahagia, tergerak, bergerak dan menggerakkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H