Cerita-cerita mistis yang viral dimasyarakat membuat tempat ini menarik untuk dijelajahi. Dengan memahami dan menghargai jejak sejarah ini, kita dapat memperkaya pemahaman kita tentang budaya dan kekayaan alam Aceh Tamiang serta merawat warisan yang tak ternilai harganya bagi generasi mendatang. Jejak sejarah harusnya tidak boleh dihilangkan begitu saja. Perlu adanya perhatian dari Pemerintah daerah untuk melestarikan tempat-tempat seperti ini, Karena dari sejarah kita dapat belajar banyak hal penting.
Sebenarnya peninggalan Belanda tidak hanya ada di desa ini saja , ada banyak tempat-tempat lain yang tersebar di berbagai wilayah di Aceh Tamiang, namun sayang, belum ada penanganan yang serius tentang peninggalan-peninggalan kuno ini. Sehingga satu-persatu jejaknya mulai memudar. Padahal Peninggalan bersejarah memberikan sejumlah pelajaran berharga bagi kita hari ini. Terlepas dari peran Belanda sebagai penjajah.
Dengan mempelajari dan memahami peninggalan Belanda, kita dapat mengambil pelajaran yang berharga untuk membentuk masa depan yang lebih baik, yang didasarkan pada penghargaan terhadap keragaman, keadilan, dan pembangunan yang berkelanjutan.
Mungkinkah Desa perkebunan Alur Jambu dapat dilestarikan menjadi destinasi wisata seperti kota juang Semarang? Sebagai pecinta sejarah Aceh Tamiang tentu saya berharap kepada pemerintah daerah untuk melestarikan tempat-tempat bersejarah yang ada di Aceh Tamiang sebagai ajang pembelajaran bagi generasi mendatang.
Salam dari Aceh Tamiang "Kaseh Pape Setie Mati"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H