Bedakan jatuh cinta dengan hanya naksir atau suka biasa. Kalau kamu hanya naksir atau suka, perasaanmu tidak sedalam itu. Kamu akan segera melupakan pesona si dia begitu kamu ketemu yang lain yang lebih unyu lagi. Banyak orang bilang itu namanya cinta semusim atau summerfling love.
Jadi, hati-hati lho, kamu sudah mengklaim bahwa kamu jatuh cinta sama si A, eh ternyata dianya hanya sekedar summerfling saja ke kamu. Waaaaa, kasihan kan kamunya.
Lalu darimana sih datangnya cinta atau suka atau apalah itu?
Dari mata turun ke hati, dari perut turun ke jantung. Ih, itu sih pantun lama.
Yang jelas, secara ilmiah, proses tertarik kepada lawan jenis bisa dijelaskan sebagai berikut:
Di dalam tubuh kita, di otak, ada hormon yang bernama PEA, phenylethylamine. Hormon ini yang dicurigai sebagai hormon cinta. Di otak kita terdapat korteks yaitu tempat tersimpannya memori, juga ada amigdala yaitu otak emosi. Ketika seorang perempuan bertemu dengan seorang laki-laki, maka korteks akan mencoba mencocokkan data yang baru masuk dengan data yang telah tersimpan sebelumnya, termasuk apakah mereka pernah bertemu sebelumnya, atau apakah mereka punya kriteria pasangan ideal yang bisa cocok dengan data yang baru tadi. Dari korteks, data akan dibawa ke amigdala yang merupakan pengatur emosi seseorang.
Dari sinilah muncul kesan tertarik, romantis dan juga proses awal jatuh cinta tersebut. Di sini PEA disekresi bersama dengan hormon lain yaitu dopamine dan norepinephrine. Ketiga hormon inilah yang selanjutnya menimbulkan gelora asmaara, juga perasaan berbunga-bunga.
Jadi, jatuh cinta juga sebenarnya bisa dijelaskan secara ilmiah, berarti normal kan? Yes, it’s really normal, Dear. Yang nggak normal itu adalah produk-produk ‘ikutan’nya yang nanti kita akan bahas.
Ada sebuah penjelasan dari filsuf besar Plato tentang cinta. Dia bilang, sesungguhnya setiap manusia di dunia ini diciptakan berpasangan. Sebelum dia menemukan pasangannya, dia akan selalu merasakan kehampaan, kekosongan, ketidaklengkapan. Karena rasa rindu itulah, manusia selalu berusaha menemukan belahan jiwanya. Ada sebuah lagu blues lama, tahun 50-an dari Dinah Washington, “You’re nobody until somebdoy loves you...” sebaris lirik ini mencoba menjelaskan apa yang dikatakan oleh Plato dengan lebih sederhana, bahwa mancintai dan dicintai adalah sebuah kebutuhan untuk sebuah kehidupan yang utuh dan sempurna.
Nah lho. Artinya proses kamu suka, jatuh cinta, sekarang ini ya wajar. Kamu mulai tergerak untuk memenuhi rasa rindu tadi. Tapi hati-hati, karena yang kamu lihat sekarang itu belum tentu pasangan jiwa kamu lho. Kamu yakin banget sih kalau dia orang yang tepat? Jangan dulu. Orang yang pacaran puluhan tahun saja bisa putus dalam pertengkaran yang hitungannya menit lho, dan gara-gara urusan sepele pula!
Eh by the way, kamu tahu nggak, bahwa alasan tertinggi manusia melakukan bunuh diri di dunia adalah karena putus cinta? Bener deh tuh D’Massiv, “cinta ini membunuhku...”. sehubungan dengan ini, ada seorang filsuf dan novelis asal Perancis, Stendhal, bilang kalau cinta itu seperti racun. Makanya dia bikin buku yang berjudul “Cures for Love”. Hihihi.