Mohon tunggu...
Dedi Sulaiman Rawi
Dedi Sulaiman Rawi Mohon Tunggu... Dosen - Calon suamimu

Lelaki Rasional

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau yang Ku Ingini, Tak Ada Lagi

1 Oktober 2018   13:09 Diperbarui: 19 Oktober 2020   10:50 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau tak sepenuhnya mengerti. Pada dirimu begitu banyak yang aku cari.

Aku mungkin tak datang ke hidupmu dengan cara paling manis, sebagaimana yang kau harapkan dalam doamu yang puitis. Namaku juga bukan apa yang ingin kau tulis, dalam buku catatanmu yang berbaris-baris. Tetapi adakah yang lebih penting selain kepastian bahwa hatimu tak akan ku biarkan teriris.

Dengar, sayang.

Aku mengingatmu tanpa jeda. Tak seperti hujan yang hanya akan turun saat musimnya tiba. 

Aku menunggumu hingga batas usia. Seperti sore yang setia pada senja.

Aku mencintaimu dengan cara apapun yang aku bisa. Maka jadilah yang paling berharga.

Utuh

Jika saat ini aku bilang mencemaskanmu, itu bukan karena aku tak percaya atau sedang curiga. Kau adalah sebaik-baiknya aku berdoa.

Jika saat ini aku bilang merindukanmu, itu bukan karena kita lama tak bertemu atau sedang terpisah waktu. Kau ada pada setiap hela nafasku.

Jika saat ini aku bilang ingin bersamamu, itu bukan karena aku enggan sendiri atau sedang berusaha membunuh sepi. Kau tidak layak untuk itu.

Sayangku,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun