"Emang nenek pulang kemana?" Tanya jefri sembari memperhatikan pengemis tua itu.
 "Di kampung sini, masih belakang pasar. Bejalan ngak jau nak."
 "Ooo... mau di anterkan nggak nek?" Tanyaku memotong.
 "Gak usa. Terima kasih nak. terima kasih juga buat baksonya. Semoga kalian di berikan kesehatan dan tambahan rezeki nak. Aamiin." Ucap pengemis tua itu sembari tersenyum kepada kami berdua.
 "Aamiin allahumma aamiin"ucap kami serentak menjawab do'a dari pengemis tua itu
 "Ya sudah. Nenek pamit dulu." Sembari mulai berjalan mengarah keluar warung.
 "Iya nek. Ati-ati."ucap Jefri.
 Jefri pun bergegas pindah tempat duduknya, kembali ke semula di sampingku. Sembari menghidupkan rokoknya. Kami lihat nenek telah menghilang dari pandangan. Di bawah guyuran air hujan yang terus turun membasahi bumi.
"Hey?"
 " ya Jef. Kenapa?" Tanyaku sambil mencoba menghidupkan handphone yang sedari tadi hanya tergeletak bagai benda mati di atas meja.
 "Gua kasihan sama tu nenek-nenek?"