"Yang ini kak." Sembari menunjuk salah satu gambar yang sudah di sediahkan oleh tim pengajar dari komunitas Anak Jalanan.Â
 "Oke baiklah. Kita coba buat ya... di sini kakak membuat pola gambarnya, nanti adek yang gunting dan menempelkan. Oke." Ucapku
 "Baik kak."Â
 "Nah ini sudah selesai, silakan di gunting lalu di tempel menggunakan lem ya."Â
 "Iya kak. Lem mana?" Tanya anak itu kepada anak - anak lain di dalam kerumunan.Â
 "Tuh sama Ranta." Ucap salah seorang anak cewek.
 "Eh Ratna, minjem lem dong. Saya mau nempelin gambar ni." Ucap anak laki - laki tadi
 "Ini Riki, ambil aja." Ucap anak cewek yang duduk diantara  mbak - mbak dari komunitas Anak Jalanan.Â
 Kebahagian terlihat dari raut wajah mereka, wajah - wajah yang masih polos dan lugu. Yang masih belum tau betapa kerasnya dunia sesungguhnya. Apalagi dengan minimnya pengetahuan, yang mungkin akan membuat kita jatuh dan kalah menghadapinya.Â
 Tapi di sinilah, komunitas anak jalanan berada. Mencoba menjadi jembatan langsung, untuk membantu dan mengayomi anak - anak yang memiliki keterbatasan di bidang perekonomian. Dan syukurnya, para orang tua mereka mendukung atas kegiatan ini. Walau sebenarnya kegiatan ini juga tidak bisa lama. Sebab, sebagian anak - anak ada yang harus kembali memulung atau membantu kedua orang tuanya mengemis di lampu merah.
 Inilah wajah negeriku saat ini, di mana perjuangan itu lebih berat ke rakyat bawah dan sayangnya banyak orang tutup mata, bahkan beragumen jelek tentang mereka.Â