Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ibu, Adek Takut

7 Januari 2021   03:40 Diperbarui: 7 Januari 2021   03:46 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menyusui dengan Induknya, si monyet kecil pun berkata, 

"Bu, Adek laper."

"Kamu laper Nak. Hm.. " sambil mencoba melepaskan kalung yang melingkar di lehernya. 

Si monyet kecil hanya memperhatikan Induknya, mencoba menolong ia tak kuat. Tenaganya belum cukup kuat untuk melepaskan kalung yang melingkar di leher Induknya. 

"Ibu, sudah tak usah di paksakan. Adek mengantuk. Adek mau tidur."

"Sini Nak. Tidur di pangkuan Ibu."

"Bu, Ayah kapan pulang? Biasanya, bila sudah malam seperti ini, Ayah suka membawah buah - buahan pulang Bu. Tapi, bulan sudah tinggi dan Ayah belum juga sampai. Ayah kemana si Bu?"

Si Induk monyet hanya terdiam mendengar pertanyaan dari si monyet kecil. Si Induk, hanya bisa menatap langit yang hitam di iringi nyanyian binatang - binatang malam, seperti jangkrik dan kunang - kunang. 

Si Induk mencoba menegarkan hatinya, tak bisa menjelaskan semua kepada anaknya yang masih begitu kecil dan belum mengerti banyak tentang dunia. 

Si Ayah monyet kecil telah tewas tertembak, karena mencoba melawan di saat para pembalak liar mengambil rumah mereka. Tempat yang dimana ada banyak keceriaan dari kaum mereka.

Si Induk hanya menatap langit hitam, dengan kalung yang masih melingkar di lehernya. Di lihatnya si monyet kecil sudah tidur lelap di pangkuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun