Mohon tunggu...
Muhammad Idrisman Mendefa
Muhammad Idrisman Mendefa Mohon Tunggu... -

Pengembara Spiritual. PD. JPRMI Kab. Padang Lawas. Lembaga Al-Mahabbah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Siti

3 Agustus 2018   18:16 Diperbarui: 1 September 2018   20:02 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siti masih membisu.

"Kamu ikutan ngaji ya?  Dimana? Berapa lama?"

Tanpa sepatah kata pun keluar dari bibir Siti.

"Siti... Kok kamu gak jawab pertanyaanku?"

Mara menarik nafas, "tapi gak pa-pa kok,  Siti boleh kasi jawabannya nanti aja... "

Sejenak Mara terdiam. Kembali Mara menyeruput kopinya tiga kali. Mara meletakkan punggungnya ke sandaran sofa. Mara menatap ke arah TV sedang mati di hadapannya. Tatapan yang jauh penuh harapan dan tanda tanya.

Mara menghentikan lamunannya. "Sekarang,  kalo boleh, aku mau cerita. Dan itu pun kalo kamu mau dengarkan.  Harapanku, kamu mau..."

Meski Siti gak ada jawaban. Mara akhirnya berkisah tentang dirinya.

"Siti... Yah...  Inilah aku apa adanya. Seperti yang kamu lihat.  Aku cuma seorang yang punya banyak kekurangan. Sankin banyaknya kekuranganku,  rasanya aku gak sanggup menyampaikan apa sebenarnya kelebihanku."

"Banyak hal yang gak aku miliki.  Harta aku gak punya. Ilmu aku gak ada. Pekerjaan? Aku cuma seorang pelayan. Sama sepertimu. Kamu, di toko melayani para pengunjung atau pembeli. Aku, ya...  melayani keperluan administrasi masyarakat."

"Namun,  entah kenapa,  tetap saja aku diembankan amanah dan tanggungjawab. Dan inilah kekurangan aku yang lainnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun