Mohon tunggu...
Idris Efendi
Idris Efendi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I'm fun-loving people who really enjoy a good time with friends, family or anyone else for that matter. I love practical jokes and like to play tricks on colleagues and friends alike. I tend to stir up trouble simply out of boredom, which can end up being more hurtful than they intended. Often, when this causes trouble, I expect others to understand it was all a joke and to deal with the consequences on my own.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Almamater ke-3, Akankah Kandas Lagi?

8 Juni 2012   18:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:13 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah semester pertama di almamater Ke-2 ini saya kelabakan. Bagaimana tidak, saya harus mencuri waktu bekerja dengan diam-diam pergi kuliah. Dosen saya berkata "Kalau kuliah, ya kuliah saja. Jangan bekerja". Dan saya menjawabnya "Maaf bu, kalau saya tidak bekerja bagaimana saya bisa membiayai kuliah saya. Saya kuliah untuk mengubah masa depan saya", kujelaskan selugas dan sejelas mungkin.Kuliah terus berlanjut sampai saya semester tiga, dan tiada disangka Kampus Excellent yang mana almamater ke-2 ku ini terpaksa ditutup, dan mahasiswanya (termasuk saya) di merger dengan sebuah Universitas yang letaknya paling ujung timur.

Dan hingga pada akhirnya, sekarang saya berada di almamater ke-3. Sempat terbesit keinginan, lebih baik saya tidak ikut ke Universitas ini. Saya ingin mengikuti jejak beberapa mahasiswa yang memberontak dengan melanjutkan ke Universitas lain. Tapi, saya bisa dapat uang dari mana untuk membayar segala sesuatunya. Ya, uang uang dan uang. Kendala utama ku. :||

Besok senin saya akan mengikuti ujian semester, akan tetapi saya tidak tahu bisa mengikuti ujian tersebut atau tidak. Karena saya belum lunas administrasi. Ya, berharap ada keajaiban yang berupa dispensasi atau ada dermawan yang melunasi administrasiku. Terkesan mengemis ya? Tak apalah, gengsi sudah saya buang jauh-jauh.

Tetapi kalau memang harus kandas ya biarlah kandas. Satu hal yang terus saya yakini, bila saya salah mengambil jalan, saya hanya perlu mencari sungai terdekat dan mengikuti alirannya, karena semua sungai akan bermuara ke laut yang satu. Begitu pula kehidupan ini, Tuhan sudah menciptakan muara yang nantinya sebagai 'laut hidup' saya.

Terimakasih banyak sudah menyempatkan waktu membaca setiap kata yang telah saya susun untuk meluapkan uneg-uneg saya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun