Teknisnya pada pembelajaran, guru dapat menyajikan konten-konten tersebut secara bergantian atau bervariasi di kelas.
Pada strategi pembelajaran berdiferensiasi berbasis proses, guru dapat menerapkan beragam pendekatan, strategi, atau metode pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhannya.Â
Dalam menguasai sebuah matei pelajaran, mungkin saja ada peserta didik yang cukup dengan menggunakan metode ceramah, tetapi ada yang harus dengan metode lainnya.Â
Mungkin saja dengan satu kali instruksi, peserta didik sudah dapat melakukan tugas dari guru, atau harus berulang-ulang, bahkan dibimbing secara perlahan oleh guru untuk bisa menyelesaikan tugas.
Terkait susunan tempat duduk di ruang kelas, upaya yang dapat dilakukan guru misalnya menempatkan peserta didik yang memiliki gaya belajar visual di barisan paling depan dengan pertimbangan agar dapat melihat media pembelajaran lebih jelas, peserta didik yang memiliki gaya belajar auditori pada barisan tengah dengan pertimbangan masih bisa mendengar suara guru, dan peserta didik yang bergaya belajar kinestetik pada barisan belakang dengan pertimbangan agar tidak mengganggu teman-temannya pada barisan depan dan tengah.
Pada saat diskusi kelompok, guru dapat mencoba menyisipkan peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik ke dalam kelompok peserta didik yang memiliki gaya belajar auditori dan visual dengan pertimbangan supaya suasana diskusi tetap kondusif dan dapat dikendalikan oleh guru.
Pada strategi pembelajaran berbasis produk, guru dapat menugaskan peserta didik untuk membuat proyek atau produk sebagai bentuk atau ekspresi penguasaan materi. Misalnya jika guru mengajarkan manfaat dari singkong sebagai sumber energi, maka guru  dapat menugaskan peserta didik untuk membuat beragam menu olahan yang berbahan dasar singkong, seperti singkong goreng, singkong rebus, tape singkong, kolak singkong, keripik singkong, dan lain-lain.
Pada strategi pembelajaran berbasis lingkungan, guru dapat melaksanakan pembelajaran di dalam ruang kelas, di luar kelas, mengajak peserta didik untuk mengobservasi lingkungan, atau berkunjung ke tempat tertentu.Â
Selain itu, pembelajaran bisa dilakukan secara tatap muka (luring), tatap maya (daring), atau kombinasi tatap muka dan tatap maya (hybrid).
"Pintu Gerbang" Bernama Asesmen Diagnostik
Sebelum guru masuk ke ruang pembelajaran berdiferensiasi, ada "pintu gerbang" yang harus dilewati, yaitu asesmen diagnostik. Apa yang dimaksud dengan asesmen diagnostik?Â