Memberikan Pengalaman yang Bermakna
Belajar melalui pengalaman. Hal tersebut akan lebih kuat dampaknya dibandingkan dengan belajar hanya sebatas membaca, mendengar, dan melihat tidak secara langsung melalui rekaman video.
Mengalami langsung berarti peserta didik aktif selama proses belajar. Pengalaman secara langsung menghindari peserta didik dari verbalisme atau hanya bisa menceritakan tanpa mengalaminya secara langsung.Â
Penggunaan metode praktik, simulasi, eksperimen, demonstrasi, proyek, atau produk menjadi sarana bagi peserta didik untuk mendapatkan pengalaman belajar.
Melalui pengalaman, peserta didik akan menemukan makna yang berharga bagi dirinya dan membekas dalam hati dan ingatannya. Pengalaman tersebut selain bermanfaat bagi dirinya, juga tidak tertutup kemungkinan akan bermanfaat bagi orang lain saat dia membagikannya kepada orang lain.
Membangun Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis peserta didik dibangun melalui pembelajaran yang menantang. Guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang perlu dipecahkan oleh peserta didik.Â
Selain itu, guru pun dapat memberikan stimulus berupa teks wacana, tabel, gambar, grafik, dan bagan untuk memancing peserta didik berpikir kritis.Â
Metode tanya jawab, diskusi, atau curah pendapat (brainstorming) bisa menjadi alternatif untuk memancing dan membangun kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Membangun Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Selain kemampuan berpikir kritis, peserta didik juga diarahkan untuk menguasai kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS).