Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Proyek Profil Pelajar Pancasila Jangan Sampai Miskonsepsi

27 Januari 2023   23:49 Diperbarui: 28 Januari 2023   13:49 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru dapat merancang kegiatan P5 bagi peserta didik melalui aktivitas di rumah seperti pelaksanaan ibadah, membereskan tempat tidur, membantu mencuci piring, mengepel lantai, menyiram tanaman, atau pekerjaan rumah lainnya. 

Peserta didik bisa diarahkan untuk membuat proyek pribadi seperti membuat kegiatan mandiri yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, membuat prakarya, mengembangkan kreativitas dengan membuat satu produk tertentu dengan memanfaatkan limbah atau barang bekas, membuat karya yang menyampaikan pesan sosial-kemanusiaan, dan benda yang bermanfaat untuk mengatasi masalah di rumah atau lingkungan tempat tinggalnya.

Peserta didik juga bisa diarahkan untuk menyusun proyek sosial seperti membantu tetangga yang memerlukan bantuan, aktif pada kegiatan karang taruna, berpartisipasi pada kegiatan gotong royong, kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, dan sebagainya. 

Poin utamanya, peserta diarahkan untuk memiliki kecakapan hidup (life skill), tanggung jawab, peduli, empati, rela berkorban, bermanfaat bagi sesama, dan sebagainya. Inilah sejatinya manusia Pancasilais.

Teknisnya pelaksanaannya diserahkan kepada setiap guru. Jangan terjebak kepada administrasi atau format-format yang membuat P5 menjadi kaku. Padahal yang diharapkan adalah P5 dilaksanakan dengan senang, gembira, membangun daya kritis dan kreatif peserta didik. 

Setiap guru bisa menyusun rancangan pelaksanaan P5 beserta penilaiannya. Kemendikbud pun sudah menyediakan pedoman pelaksanaan P5 sebagai bahan inspirasi dan bisa diadaptasi oleh guru.

Penilaian P5 jangan terjebak kepada angka-angka (kuantitatif), karena karakter adalah sebuah hal yang terus berkembang bahkan memerlukan waktu yang relatif lama. Hasil P5 tidak bisa diukur dengan tes. 

Keberhasilan P5 sebagai sebuah pendidikan karakter adalah ketika nilai-nilai Pancasila sudah terinternalisasi ke dalam diri setiap peserta didik dan tercermin dalam kehidupannya.

Penilaian P5 bisa dinilai melalui observasi, catatan anekdot, jurnal, penilaian teman, atau instrumen refleksi diri. Gambaran hasilnya misalnya mulai dari mulai berkembang, mulai terbiasa, konsisten, hingga sudah membudaya disertai deskripsi keunggulan dan hal yang masih harus dibina lebih lanjut. 

Mari jadikan P5 sebagai program substantif melalui cara yang kreatif. Wallaahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun