Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Literasi dan Numerasi dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

18 Januari 2023   01:11 Diperbarui: 18 Januari 2023   16:19 4926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait pembelajaran terdiferensiasi, saya teringat sebuah warung makan yang selain menyediakan sambal khas rumah makan tersebut, juga menyediakan bahan-bahan sambal dadakan yang dibuat sesuai selera pengunjung rumah makan karena belum tentu suka dengan sambal buatan atau sambal yang disediakan oleh rumah makan tersebut.

Begitu pun dalam pembelajaran. Sevariatif apapun guru menyajikan pembelajaran, mungkin saja ada satu, dua, atau beberapa peserta didik yang memiliki minat dan kebutuhan belajar yang berbeda dan kurang terakomodir melalui strategi pembelajaran yang dibuat oleh guru. 

Guru mungkin pernah mengalami saat menyampaikan materi, ada peserta didik yang mengantuk, kurang memperhatikan penjelasan guru, atau asik dengan aktivitas lain seperti memainkan handphone, memainkan ballpoint, atau mencurat-coret buku tulis. 

Hal tersebut mungkin saja disebabkan oleh cara mengajar guru yang kurang menarik atau metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

Pembelajaran berdiferensiasi digagas oleh Carol Ann Tomlinson, seorang profesor pendidikan dari University of Virginia Amerika Serikat. 

Menurut Tomlinson, pembelajaran berdiferensiasi terdiri dari; (1) diferensiasi konten (2) diferensiasi proses, dan (3) diferensiasi produk. Selain ketiga jenis pendidikan berdiferensiasi tersebut, ada juga ahli pendidikan yang menambahkan diferensiasi lingkungan belajar.

Diferensiasi konten kaitannnya dengan jenis, bobot, atau susunan isi materi pelajaran yang beragam, mulai dari mudah ke sulit, sederhana ke kompleks, memerlukan pemikiran tingkat rendah hingga memerlukan pemikiran tingkat tinggi. 

Intinya, pada diferensiasi konten, peserta didik mempelajari satu hal yang sama melalui jenis, bobot, atau susunan materi yang berbeda.

Diferensiasi proses kaitannya dengan strategi, pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Tidak ada metode pembelajaran yang terbaik. 

Metode pembelajaran yang terbaik adalah metode yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik. Ada peserta didik yang cukup 1-2 kali diberi penjelasan untuk memahami materi pelajaran tetapi ada peserta didik yang harus terus dibimbing sampai bisa menguasai materi. Kalimat kunci diferensiasi proses adalah peserta didik belajar satu materi yang sama tetapi melalui cara yang berbeda.

Diferensiasi produk kaitannya dengan produk atau hasil belajar yang beragam sebagai ekspresi atau bukti penguasaan kompetensi peserta didik. Setiap peserta didik diberi kemerdekaan atau kebebasan untuk merancang atau membuat sebuah produk yang menggambarkan kompetensinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun