Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama FEATURED

Memulihkan Kondisi Psiko-Sosial Peserta Didik Saat PTM Terbatas

15 Juli 2021   10:11 Diperbarui: 28 September 2021   07:02 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekolah tatap muka. (Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Hal ini penting untuk dilakukan mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi. Walau vaksin tidak dapat 100% mencegah masuknya virus ke dalam tubuh, tetapi minimal dapat meningkatan imunitas tubuh.

Uji coba PTM Terbatas telah dilakukan di sekolah-sekolah di beberapa daerah. Hal ini pun terus dievaluasi dengan melihat perkembangan kasus Covid-19 di daerah masing-masing. 

PTM Terbatas dilakukan sebagai langkah untuk mencegah semakin menurunnya mutu pembelajaran (learning loss) sebagai dampak pandemi Covid-19.

Mengingat sudah lamanya peserta didik tidak masuk ke sekolah, maka saat mereka masuk kembali ke sekolah, tentunya perlu adaptasi kembali. Kondisi psiko-sosial mereka harus dipulihkan terlebih dahulu. 

BDR yang terlalu lama telah banyak berdampak terhadap perubahan karakter, kebiasaan, menurunnya motovasi belajar, dan menurunnya hasil belajar peserta didik. 

Anak-anak pun ada yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Belum lagi faktor keterbatasan sarana pendukung BDR seperti gawai, laptop, dan akses internet yang juga berdampak terhadap menurunnya motivasi dan hasil belajar peserta didik.

Pada saat dimulainya PTM terbatas, hati dan jiwa mereka harus disambungkan kembali dengan lingkungan sekolah yang sudah lama tidak dikunjungi. BDR antara guru dan peserta didik pun perlu disesuaikan dengan pembelajaran pada saat tatap muka. 

Oleh karena itu, pada saat minggu pertama PTM terbatas, sebaiknya jangan langsung diisi dengan pembelajaran, tetapi diisi dengan kegiatan untuk memulihkan kembali kondisi psiko-sosial peserta didik.

Pemulihan psiko-sosial peserta didik bisa dikemas mirip pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) seperti pengenalan guru, tenaga kependidikan, dan teman-teman yang selama ini yang hanya bisa dilihat secara daring.

Pengenalan protokol kesehatan Covid-19, pengenalan moda pembelajaran daring, luring, atau kombinasi daring-luring (blended learning), pengenalan tata tertib sekolah, pengenalan budaya sekolah, pengenalan kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya.

Pemulihan psiko-sosial peserta didik perlu dilakukan mengingat adanya transisi antara BDR dengan PTM di sekolah. kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan pada saat BDR akan berbeda dengan saat PTM, termasuk kebiasaan peserta didik di rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun