Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Widyaiswara Blogger

25 Desember 2020   08:51 Diperbarui: 27 Desember 2020   18:36 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto penulis sambil memakai T-Shirt kenang-kenangan dari Kompasiana. (Dok. Idris Apandi)

Agar tulisan yang saya tulis di blog bermutu dan sesuai dengan kebutuhan pembaca, maka membaca menjadi aktivitas yang mutlak perlu saya lakukan. Dari membaca buku, jurnal, atau sumber lainnya bisa mendatangkan ide atau inspirasi bagi saya untuk menulis. Dengan kata lain, jika seseorang ingin menjadi blogger, selain mampu menulis, juga harus rajin membaca.

Makna membaca sebenarnya bukan hanya dalam artian membaca teks, tetapi juga membaca konteks, membaca lingkungan alam, membaca fenomena sosial, dan sebagainya. Seorang blogger tentunya menulis sesuai dengan minatnya. Misalnya, kalau seorang blogger memiliki minat dalam menulis tentang tempat wisata atau kuliner, maka selain membaca referensi yang berkaitan dengan hal tersebut, dia pun harus banyak kerkunjung ke tempat wisata dan masuk ke rumah makan atau restoran, menikmati menu-menu makanan dan minuman yang tersedia, mewawancarai pengelolanya, mewawancara koki atau pelayannya, dan mewawancarai pengunjungnya sehingga tulisan-tulisannya bukan hanya pada kajian teori, tetapi juga berbasis pengalaman.

Sama halnya dengan widyaiswara di lingkungan pendidikan, selain banyak membaca berbagai referensi dalam bidang pendidikan, dia pun harus banyak melakukan observasi, berdiskusi, wawancara dengan para pelaku pendidikan di lapangan sehingga tulisannya “berisi” dan “bergizi” bagi para pembacanya. Wallaahu a’lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun