Sebagai bentuk apresiasi terhadap presentasi yang memukau atau jawaban yang diberikan dari seorang narasumber, maka para peserta dapat menekan fitur jempol atau tepuk tangan pada menu yang tersedia.Â
Pada aplikasi Zoom, fitur tersebut ada pada bagian bawah layar. Tinggal di klik menunya, maka fitur-fitur tersebut akan keluar. Kalau pada aplikasi yang lain menyesuaikan. Oleh karena itu, para pengguna aplikasi vicon harus mengeksplorasi menu-menu yang tersedia agar tidak gaptek.
Bagi seorang narasumber yang memiliki kemampuan public speaking yang memukau, dia akan tetap ditunggu kehadirannya. Penguasaan materi yang baik, penjelasan yang lugas, sederhana, dan mudah dipahami akan menjadi pesona tersendiri bagi para peserta.Â
Selain itu, penggunaan humor, kuis, atau ice breaker untuk mencairkan suasana, mengusir kebosanan, atau membuat suasana tidak monoton akan membuat peserta betah mengikuti presentasi hingga tidak terasa waktupun habis.Â
Layaknya pertemuan tatap muka, maka seorang narasumber dapat menyapa peserta secara interaktif pada saat presentasi atau pada sesi tanya jawab. Pada saat menutup acara jangan lupa mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf jika ada perkataan yang kurang berkenan atau penjelasan yang kurang dipahami oleh peserta.
Berdasarkan kepada uraian tersebut di atas, maka sebuah virtual public speaking yang hebring akan membuat pertemuan daring tidak akan garing, peserta pun tidak akan boring (bosan). Penguasaan bahan yang baik dan pemaparan dengan kalimat yang bening (jelas) membuat peserta tidak pusing apalagi hingga memegang kening. Wallaahu a'lam.
Oleh: IDRIS APANDI
(Penulis Buku Public Speaking for Teacher)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H