Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Widyaiswara yang Piawai Bicara dan Lincah Menulis

8 Februari 2020   10:23 Diperbarui: 8 Februari 2020   10:25 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, menurut saya ada beberapa alternatif solusi yang bisa dilakukan, yaitu 

(1) diseminasi dari WI yang pernah ikut pelatihan menulis kepada WI yang belum pernah ikut kegiatan pelatihan menulis, minimal sesama WI dalam satu unit kerja, 

(2) meminta bantuan kepada WI yang dinilai memiliki kompetensi menulis untuk mengajari rekan sejawatnya menulis, 

(3) lembaga tempat WI bertugas menyelenggarakan In House Training (IHT) penulisan KTI bagi WI, 

(4) WI yang bersangkutan belajar atau berlatih menuli secara mandiri atau otodidak, dan 

(5) WI yang bersangkutan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang saat ini banyak dilaksanakan dengan biaya sendiri.

Di saat tantangan peningkatan mutu aparatur sipil negara termasuk para WI, maka aktivitas menulis dapat menjadi jawaban terhadap peningkatan mutu tersebut. Saya yakin para WI pun tentunya memiliki komitmen menjadi WI pemelajar atau WI penggerak, bahkan perlu menjadi pelopor atau leader dalam peningkatan mutu. WI yang piawai bicara dan lincah menulis akan menjadikan WI yang selain profesional juga menjadi "sang pencerah" bagi bangsa dan negara. Maju terus WI Indonesia...!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun